26.4 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Jengkel Sama Trump, Elon Musk Ancam Dirikan Partai Amerika

JATENGPOS. CO. ID, JAKARTA –Kesal dengan kebijakan presiden AS Donal Trump, bos mobil listrik Tesla, Elon Musk, mengancam akan membuat partai politik untuk menyaingi Partai Republik Presiden Amerika SerikatĀ  Donald Trump. Dia akan mendirikan America Party (Partai Amerika).

Dilansir dari CNN Indoensia, ancaman itu ia lontarkan menyusul cekcoknya dengan Trump terkait kebijakan soal pengeluaran pemerintah yang diatur dalam One Big Beautiful Bill Act.

One Big Beautiful Bill Act adalah rancangan undang-undang (RUU) rekonsiliasi anggaran yang mencakup kebijakan pajak, anggaran pengeluaran, hingga imigrasi.

Menurut Musk, RUU ini ā€œsangat menjijikkanā€. Karena akan meningkatkan defisit nasional secara signifikan, bertentangan dengan janji Partai Republik untuk mengurangi pengeluaran pemerintah.

Ia pun mengancam akan mendirikan Partai Amerika jika menyetujui RUU itu.

“Jika RUU pengeluaran gila ini lolos, maka America Party akan dibentuk keesokan harinya,” tulisnya di salah satu unggahannya di X, Selasa (1/7).

America Party adalah nama partai yang dicanangkan Musk untuk menyaingi dua partai utama AS, Republik dan Demokrat.

Baca juga:  Stan STIE Semarang dalam Pameran Pendidikan Edufair 2023 Ramai Peminat

Partai Amerika bertujuan untuk mewakili suara 80 persen rakyat AS yang diklaim berada di tengah spektrum politik, dikutip dari Hill .

Melalui America Party, Musk ingin menghadirkan partai yang fokus pada pengurangan utang nasional, penyederhanaan birokrasi, kebijakan pro-pertumbuhan, serta memperjuangkan investasi teknologi mutakhir dalam kendaraan listrik, kecerdasan buatan, dan kedirgantaraan.

Kendati begitu, mendirikan partai politik baru, apalagi dengan tujuan menyaingi dua partai besar AS, tampaknya cukup sulit diwujudkan.

Dilansir dari CNN, partai politik AS diatur oleh undang-undang. Peraturan mengenai parpol pun tidak hanya datang dari Komisi Pemilihan Umum Federal tetapi juga dari negara bagian.

Pendanaan sebuah partai baru juga memiliki tantangan tersendiri. Undang-Undang Reformasi Kampanye Bipartisan McCain-Feingold tahun 2022 membatasi sumbangan untuk partai politik hingga sekitar US$450 ribu (sekitar Rp7,2 M.

Menurut pengamat nasional, Musk membutuhkan ribuan donatur untuk membantu partai baru karena satu individu kaya saja tidak bisa membantu partai seperti membangun bisnis.

Baca juga:  Refleksi Tahun Baru Islam, Wagub Ajak Bangun Jawa Tengah Tanpa ā€˜Brengkelan’

Selain itu, Musk juga akan kesulitan mengumpulkan peminat jika mendirikan partai baru. Loyalitas pemilih Partai Republik dan Demokrat sangat kuat, terutama di kalangan pendukung Trump.

Para pendukung Demokrat kemungkinan besar akan menolak bergabung dengan partai Musk karena ketidaksukaan terhadapnya, sementara pendukung Republik cenderung akan memilih setia pada Trump, yang berhasil memenangkan 76 persen suara dalam pemilihan pendahuluan 2024.

Sejak Musk koar-koar menentang RUU ini, Trump dengan santai menanggapinya. Ia berujar jika Musk tetap dimasukkan, subsidi pemerintah federal terhadap perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX, akan dicabut.

“Elon mungkin menjadi pihak yang mendapat subsidi lebih banyak dibandingkan manusia mana pun dalam sejarah. Tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan,” cemooh Trump di media sosial, Selasa (2/7).

“Tidak ada lagi peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik. Negara kita akan menghemat BANYAK,” Trump, seperti dikutip New York Times. (*/jan)

 

 

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Yasip Gandeng Penyedia Susu

Dalam Debat Paslon Dilarang Menyerang Pribadi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota...