JATENGPOS. CO.ID,WONOSOBO – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada semester I 2025 telah menyalurkan tali asih sebesar Rp479 juta untuk 479 santri penghafal Al-Quran. Nilainya Rp1 juta untuk tiap hafidz/hafidzoh penghafal Al Quran.
“Itu program dari Pemprov Jateng dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Semoga APBD-nya juga bisa menjadi berkah,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat memberikan sambutan pada Haflah Khatmil Quran ke-48, dan Haul KH Muntaha Al Hafidz ke 21, Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Asyariyyah, Kabupaten Wonosobo, Ahad, 6 Juli 2025 malam /10 Muharram 1447 H.
Gus Yasin, sapaan akrab Wakil Gubernur Jateng, mengatakan, agar santri yang diwisuda tidak cepat puas. Terlebih marena di dalam Al Quran, sangat banyak ilmu yang perlu dikaji.
“Ternyata Al-Quran ada pemaknaannya yang berkembang,” ucap Taj Yasin.
Lebih lanjut, dikatakannya, Pemprov Jateng juga memiliki program beasiswan kuliah untuk santri. Baik di kampus luar negeri, maupun perguruan tinggi dalam negeri.
“Baik itu di Mesir, di Jerman, dan kampus-kampus yang ada di Jawa Tengah. Mungkin salah satunya juga bisa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an di Wonosobo,” kayanya.
Pemprov Jateng telah menjajaki kurang lebih 40-an kampus nasional baik negeri maupun swasta.
“Alhamdulillah saat ini tim penguji untuk menyeleksi santri-santri untuk melanjutkan sudah di-SK kan oleh Pak Gubernur,” katanya.
Tim seleksi, terdiri dari lintas pihak termasuk dari kalangan cendekiawan di pondok pesantren.
“Ada dari (ponpes) di Kajen, Kaliwungu, ada dari beberapa pondok pesantren yang kita libatkan bersama-sama untuk menguji,” kata sosok asal Kabupaten Rembang tersebut.
Dia menjelaskan, program beasiswa bagi santri merupakan bagian dari upaya penguatan pendidikan berbasis keagamaan, khususnya di pesantren.
Harapan kedepan, setelah santri penerima beasiswa lulus agar ilmunya diabdikan di pondok pesantrem tempatnya berasal.
“Semoga program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa lebih baik lagi untuk pondok pesantren,” katanya. (*/jan)