JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Ambisi Kabupaten Sukoharjo untuk mewujudkan swasembada jagung terus bergema. Meski tidak memiliki lahan hutan sosial, Polres Sukoharjo bersama Pemerintah Kabupaten dan Kodim 0726/Sukoharjo menginisiasi langkah proaktif dengan memanfaatkan lahan tidur untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya pada komoditas jagung.
Pada Rabu (9/7), bertempat di area persawahan Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo bersama Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo secara simbolis memimpin penanaman jagung.
“Di Sukoharjo ini memang tidak ada lahan hutan sosial, tapi itu bukan alasan untuk berhenti. Justru kami berusaha mencari lahan-lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. Alhamdulillah, melalui kerja sama yang baik, kami bisa mengumpulkan lahan sekitar 5,3 hektare untuk ditanami jagung,” ungkap AKBP Anggaito.
Ia optimistis langkah ini akan mendongkrak luas tanam jagung yang tahun lalu mencapai 2.000 hektare. Dengan tambahan lahan ini, Sukoharjo berpotensi menembus 2.200 hingga 2.500 hektare pada musim tanam mendatang.
“Ini bentuk kesungguhan kami bersama Dinas Pertanian. Kita tidak hanya melihat hasil, tapi juga proses kolaborasi dan keberlanjutan. Untuk pemasaran, kami beri ruang fleksibel. Petani bisa menjual ke pihak ketiga atau menyimpannya sebagai cadangan benih. Yang penting jumlah panen naik dan hasilnya lebih baik,” imbuhnya.
Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menjelaskan bahwa pemerintah pusat kini berfokus pada dua komoditas strategis dalam program swasembada pangan: padi dan jagung. Ia menilai, capaian Sukoharjo dalam sektor padi sudah sangat membanggakan, dan kini giliran jagung yang akan digenjot.
“Kita sudah mencapai 300 persen serapan gabah untuk padi. Ini capaian luar biasa. Hari ini kita mulai serius garap jagung. Harapannya, dengan gerakan seperti ini, kita bisa mengejar target luasan tanam 2.000 hektare di tahun 2025,” tegas Eko.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh upaya menuju swasembada jagung.
“Selama ini Sukoharjo memang dikenal sebagai lumbung padi, tapi kami yakin dengan kolaborasi lintas sektor seperti ini, jagung juga bisa berkembang pesat. Kami menargetkan 2.000 hektare untuk mendukung program nasional. Bantuan dari Polres dan jajaran TNI sangat berarti untuk mendorong perluasan areal tanam,” jelasnya. (dea)