28.6 C
Semarang
Rabu, 23 Juli 2025

Gus Yasin Ingin Jawa Tengah Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mendorong penguatan layanan kesehatan daerah sebagai bagian dari visi besar menjadikan Jawa Tengah sebagai destinasi wisata kesehatan (medical tourism).

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) Triwulan II Tahun Anggaran 2025, di Gedung B lantai 5 kantor gubernur, Rabo 23 Juli 2025.

Dalam arahannya, Taj Yasin menyoroti pelaksanaan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang menurut laporan mencakup empat jenis pemeriksaan: tekanan darah, gula darah, jiwa, dan ibu hamil.

“Rasa-rasanya hanya (poin) ke tiga saja yang bisa kita banggakan. Pemeriksaan tekanan darah dan gula darah itu sudah sering dilakukan di kabupaten, di kecamatan. Pemeriksaan ibu hamil apalagi. Artinya apa? Speling ini harus benar-benar kita genjot,” tegasnya.

Ia menyoroti kendala keterbatasan jumlah dokter spesialis, khususnya di rumah sakit tipe D yang berada di wilayah kabupaten kecil. Menurutnya, masalah ini bukan semata kekurangan SDM, melainkan lemahnya koordinasi.

“Yang lainnya kan banyak spesialisnya. Artinya ini kan kurang koordinasi,” ujarnya.

Taj Yasin kemudian mengungkapkan visinya menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat layanan kesehatan unggulan, setara dengan pusat-pusat rujukan di luar negeri.

“Saya punya cita-cita, punya keinginan, punya angan-angan, Jawa Tengah ini menjadi wisata kesehatan. Orang nggak perlu lagi ke Singapura, Jakarta, atau Malaysia. Cukup di Jawa Tengah bisa selesai,” tegasnya.

Ia juga menyoroti penyakit-penyakit menular seperti kanker dan TBC yang tingkat kematian serta penyebarannya tinggi. Sayangnya, pelaporan masih minim dan alat deteksi dini belum memadai.

“Baru satu alat yang bisa dibawa ke mana-mana. Masa cuman satu, dibawa bareng-bareng? Apalagi katanya (alat itu) rawan rusak. Harus ada pengadaan, apakah nanti diserahkan ke rumah sakit untuk beli sendiri, atau bagaimana perlu disinkronisasikan,” katanya.

Menutup arahannya, Taj Yasin mengingatkan agar BUMD juga mengambil peran lebih aktif dalam pengembangan sektor strategis.

“Kalau dilihat beberapa bulan ini, yang masuk Bank Jateng sudah lumayan, tapi yang lain-lain masih kecil. Apa usaha yang bisa dikembangkan? Sekarang ada Koperasi Merah Putih, itu bisa didorong juga,” ucapnya.

Arahan tersebut memperkuat komitmen Pemprov Jateng dalam membangun pelayanan kesehatan yang inklusif dan merata, sekaligus membuka peluang ekonomi baru melalui sektor wisata medis.

Sejauh ini, program Dokter Spesialis Keliling (Speling) telah menjangkau 33 kabupaten/kota, hadir di 247 desa, dan memberikan layanan kepada 29.301 warga hingga 21 Juli 2025.

Sementara itu, program Cek Kesehatan Gratis mencatat capaian luar biasa, dengan menjangkau 5.037.579 orang atau 97,64% dari total pendaftar sebanyak 5.159.191 orang. Kedua program ini menjadi bagian dari langkah nyata Pemprov Jateng dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan masyarakat. (*/jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya