29 C
Semarang
Jumat, 25 Juli 2025

Soloraya Great Sale Lampaui Target, Sekda: Ini Embrio Aglomerasi, Bakal Digelar di Wilayah Lain

JATENGPOS.CO.ID, SURAKARTA – Gelaran Soloraya Great Sale (SGS) yang masih berlangsung di sejumlah kabupaten/kota Soloraya, dinilai sukses mendongkrak perekonomian daerah.

Berdasarkan catatan panitia pada 24 Juli 2025, nilai transaksinya sudah mencapai Rp10.164.424.598.910 atau 101,64% dari yang ditargetkan sebelumnya Rp10 triliun. Capaian transaksi itu diperkirakan terus bertambah hingga akhir acara pada 31 Juli 2025 mendatang.

Capaian transaksi itu terbagi menjadi beberapa kategori. Diantaranya transportasi, hotel dan restoran, jasa keuangan, UMKM dan industri kreatif, investasi, mall dan pusat perbelanjaan, pasar tradisional, properti, industri pariwisata, dan lainnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyatakan,  Soloraya Great Sale adalah embrio aglomerasi yang akan dikembangkan ke wilayah aglomerasi lainnya,  seperti Semarang Raya, Pati Raya, Banyumas Raya dan seterusnya.

“Yang dilakukan di Soloraya ini menjadi embrio. Ke depan, sesuai instruksi Pak Gubernur, kita akan mengembangkan di kawasan lain seperti Semarang Raya, Banyumas Raya, dan lainnya,” tutur Sumarno saat menghadiri Rapat Koordinasi penyelenggaraan Soloraya Trade, Tourism, Investment Expo (STTIE) di Adem Ayem Resto Surakarta, Kamis 24 Juli 2025.

Menurut dia, penyelenggaraan Soloraya Great Sale ini menjadi salah satu upaya untuk  membangun kekuatan ekonomi wilayah berbasis aglomerasi.

Bahkan, dikatakan Sumarno, konsep aglomerasi dapat menjadi alat pengendali inflasi yang lebih efektif di tingkat regional.

“Kalau aglomerasi ini jalan, kita bisa kendalikan inflasi dalam ring ekonomi yang lebih terintegrasi,” jelasnya

Dengan aglomerasi, lanjut Sumarno, tiap daerah akan memiliki spesialisasi produk dan saling mendukung dalam distribusi dan pasokan. Model ini dapat mengurangi tekanan harga serta memperkuat daya tahan ekonomi daerah terhadap gejolak eksternal.

Menurut Sumarno, aglomerasi bukan semata pembangunan fisik, melainkan juga bagian dari strategi stabilisasi untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Surakarta, Ferry Septha Indrianto mengatakan, wilayah Soloraya secara alamiah sudah saling terhubung secara sosial, ekonomi, dan budaya. Namun untuk menciptakan daya saing regional, perlu arah pembangunan yang jelas.

Dikatakan dia, gelaran STTIE 2025 ini merupakan rangkaian acara penutupan Soloraya Great Sale. Ini diharapkan menjadi titik awal untuk meningkatkan investasi yang terintegrasi dan menghasilkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

“Ini bukan soal pameran semata. Kami ingin Soloraya menjadi benchmark aglomerasi yang berhasil meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” tegas Feri.

Ditanya kesiapan mendukung pelaksanaan aglomerasi di wilayah lain, Ferri mengaku siap melaksanakan apabila diperintahkan untuk membantu. (ucl)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya