31.1 C
Semarang
Senin, 4 Agustus 2025

Rob Sayung Kering, Wagub Jateng: Alhamdulilah, Tapi Kita Tetap Bekerja untuk Menuntaskan

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengucap syukur, rob Sayung Demak yang selama ini menggenangi pemukiman dan jalan pantura sudah kering. Namun begitu pemprov Jateng tidak berhenti dan tetap melakukan langkah-langkah antisipasi jika suara saat rob datang kembali.

“Kita tetap (bekerja) akan selesaikan ya, jadi rob ini pasti akan datang lagi, maka kita antisipasi. Ya kita patut bersyukur alhamdulilah sekarang sudah kering,” kata Wagub usai menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II, Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, di BPSDMD Pemprov Jateng, Kamis 31 Juli 2025.

Menurutnya, penanganan rob tidak hanya sebatas sementara dan musiman. Tetapi harus jangka panjang dan menyeluruh kepada akar masalahnya. Dia katakan, langkah-langkah yang saat ini terus dikerjakan adalah pompanisasi, normalisasi sungai, pemetaan lahan, pembuatan folder. Hingga penanggulangan jangka panjang berupa giat sea wall (tanggul laut raksasa) yang dikombinasi dengan hybrid sea wall (beton ringan dan mangrove).
Dia katakan, untuk jangan pendek mempercepat pengeringan rob, pemprov Jateng telah mengerahkan 12 pompa untuk membuang genangan ke sejumlah sungai. Titik-titik desa Sriwulan dan Timbulsloko Sayung yang tergenang dipompa sehingga airnya surut.

Baca juga:  Supaya Tidak Tergantung Impor, Sekda Jateng Dorong Energi Mandiri

“Kita sudah mengerjakan, dengan adanya normalisasi, melakukan pemetaan, ini harus berkelanjutan dan kita kuati lagi. Sehingga nanti sudah tidak ada lagi (rob) di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Untuk konsep yang digunakan, menurut Wagub, Semarang-Demak akan menggunakan hybrid sea wall. Karena dinilai lebih murah dan lebih cepat pengerjaannya. Hybrid sea wall kombinasi beton ringan (kelontong) dan sekaligus penanaman mangrove.

“Kalau kita pakai hybrid sea wall, karena kita pengin harganya lebih murah dan lebih cepat pengerjaannya, jadi hybrid sea wall nantinya nambahin (giant sea wall). Kita harus kolaborasi karena tidak semua bisa dikerjakan pemerintah pusat, bahkan kabupaten/kota pesisir juga harus dilibatkan,”jelasnya.

Saat ini, kata Wagub, kajian hybrid sea wall juga sudah ada dan sedang dikerjakan oleh Undip. Lokasi yang akan dipilih juga sudah ditemukan.
“Kita bekerjasama dengan kampus, kajian sudah ada di Undip, sekarang lokasinya baru kita temukan, kalau lokasinya selesai, kita komunikasi dengan masyarakat, baru langsung kita kerjakan.”

Baca juga:  Cegah Kerumunan, RPH Kudus Layani Pemotongan Hewan Kurban pada Hari Kedua dan Ketiga Idul Adha

Dalam keterangan sebelumnya, Wagub Taj Yasin optimis hybrid sea wall bisa dikerjakan akhir tahun 2025 dengan anggaran pusat Rp 1,7 triliun. Sifatnya menyambung konsep giant sea wall pemerintah pusat yang membentang dari Banten Jawa Barat hingga Gresik Jawa Timur.

Giant sea wall (tanggup laut raksasa) menggunakan beton keras untuk menghadang ombak. Hybrid sea wall kombinasi beton ringan dan penanaman mangrove. Dibangun sepanjang pesisir utara Semarang -Demak sepanjang 20 kilometer. (ucl)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya