29.1 C
Semarang
Senin, 11 Agustus 2025

Lewat Pesantren Obah, Wagub Jateng Berharap Pemerintahan dapat Barokah

JATENGPOS.CO.ID DEMAK – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengapresiasi para penghafal Al-Qur’an lewat program Pesantren Obah. Bentuk dukungan itu diwujudkan dengan penyerahan bisyaroh. Terbaru diberikan kepada 12 santri hafidz di Pondok Pesantren Darus Salam, Ngemplak, Jleper, Mijen, Demak, Senin 11 Agustus 2025.

“Supaya pemerintahannya dapat barokah sehingga ke depan dapat terus membangun dan menyejahterakan masyarakat,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin atau akrab disapa Gus Yasin, dalam sambutannya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Haflah Khotmil Qur’an ke-40, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Haul ke-38 Simbah KH. Siroj bin KH. Hasan. Melalui Pesantren Obah, Pemprov Jateng ingin mendukung pendidikan keagamaan sekaligus memuliakan para hafidz di berbagai daerah.

Baca juga:  Pemerintah Kudus Kembali Keluarkan Kebijakan Lima Hari di Rumah Saja

Pemprov Jateng merumuskan Pesantren Obah sebagai payung program penguatan pesantren dan santri. Selain insentif/bisyaroh bagi penghafal qur’an, program lainnya adalah beasiswa santri kuliah (dalam dan luar negeri) dengan negara tujuan yang diproses antara lain Mesir dan Jerman, juga opsi Korea, Jepang, Australia, dengan target mulai berjalan pada 2026.

Seleksi melibatkan alumni santri luar negeri, dan kerja sama domestik dengan ±40 kampus di Indonesia.

Kemudian penguatan ekosistem pesantren melalui penambahan dana pengembangan dan kolaborasi lintas ormas/elemen (NU, Muhammadiyah, SGN) untuk mengawal program prioritas.

Dalam tausiyahnya, Gus Yasin menekankan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

“Allah tidak bisa disamakan seperti makhluk. Allah dekat dengan kita semua, seluruh makhluk. Tetapi Allah ada pada manusia yang dinaungi,” ucapnya.

Baca juga:  Muhammadiyah Jawa Tengah Salurkan Bantuan Korban Banjir Demak

Ia menambahkan, kedekatan dengan Allah perlu dibarengi kesadaran penuh dan rasa takut kepada-Nya.

“Yang bisa mewarisi adalah yang punya ilmu (Al-Qur’an) tetapi menjadikannya takut kepada Allah. Sehingga Al-Qur’an benar-benar menjadi imam, tidak sekadar wahyu. Saya berpesan pada santri agar tidak berhenti belajar meski sudah diwisuda,” jelasnya.

Pemprov berharap kehadiran Pesantren Obah mendorong santri makin bersemangat memperdalam ilmu, mendapat akses pendidikan lebih luas, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. (ucl)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya