JATENGPOS.CO.ID SALATIGA – Kecelakaan lalu lintas berat terjadi di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di pertigaan ABC depan Luwes, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Senin (11/8/2025) malam. Diduga karena mengalami rem blong, sebuah truk tronton No. Pol H-9327-OW yang dikemudikan Setyo Kaharto, warga Semarang menabrak 4 kendaraan yang sedang berhenti di trafighlight pertigaan ABC.
Akibat kejadian ini, satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka- luka. Korban meninggal dunia yaitu Yulfa Mafi’atun (36) seorang guru, warga Blotongan, Sidorejo. Ia mengalami luka sobek di kepala dan patah kaki kiri dan meninggal dunia di RSUD Kota Salatiga.
Korban pengendara sepeda motor lainnya mengalami luka- luka yaitu Yuli Suwarti (49), mengalami sobek di kepala, tangan, dan kaki, luka ringan serta Aninda Dana Puspitasari (13), mengalami luka di kepala dan kaki.
Keterangan yang dihimpun dari Polres Salatiga, kejadian bermula ketika truk tronton yang melaju dari arah Tingkir menuju Semarang diduga mengalami rem blong saat mendekati Simpang 3 ABC. Saat itu, di pertigaan ada mobil dan kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah.
Ada Daihatsu Grandmax No. Pol S-8507-WQ yang dikemudikan Nanang Nurdiansah, warga Jombang, Mazda Vantrend No. Pol H-1187-LL yang dikemudikan Kasri, warga Salatiga serta Sepeda motor Honda Vario No. Pol H-4061-MK yang dikendarai Nindya Dewanti Permata warga Salatiga dan Sepeda motor Honda Vario No. Pol H-4504-TC Yulfa Mafi’atun, warga Salatiga.
Saat itu truk tidak mampu berhenti dan melaju dengan kencang hingga menabrak beruntun kendaraan yang ada di depannyam kejadian ini mengakibatkan kecelakaan lalu lintas berat. Kecelakaan di jalur ramai ini mengundang para pengguna jalan dan warga sekitar untuk berdatangan ke lokasi.
Sementara, Unit Gakkum Satlantas Polres Salatiga yang menerima laporan, segera mendatangi lokasi kejadian, melakukan pengamanan barang bukti, penandaan TKP serta mengevakuasi korban ke RSUD Kota Salatiga.
Kasat Lantas Polres Salatiga, AKP Darmin, S.H., M.H., mengimbau pengemudi kendaraan besar untuk selalu memastikan kondisi teknis kendaraan, terutama sistem pengereman, sebelum beroperasi. “Keselamatan di jalan dimulai dari kesiapan kendaraan. Rem blong adalah ancaman nyata jika tidak dicegah dengan pemeriksaan berkala,” tegasnya. (deb/sgt)