JATENGPOS.CO.ID SEMARANG – Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah menggelar Seminar Anti Narkoba bertema “Wujudkan Universitas STEKOM Bersinar (Bersih Narkoba), Selasa (12/8/2025). Acara ini merupakan realisasi dari program kampus bersinar dari DPD Geram Jateng melalui kolaborasi dengan BNNP dan pihak kampus atau universitas.
“Di Universitas STEKOM ini adalah yang pertama kali kita lakukan program kampus bersinar, nanti selanjutnya akan kita selenggarakan seminar atau penyuluhan anti narkoba di kampus-kampus lainnya di seluruh wilayah Jawa Tengah,” ungkap Ketua DPD Geram Havid Sungkar.
Menurutnya penyuluhan ini bertujuan agar mahasiswa Universitas STEKOM sebagai generasi muda mengetahui bahaya narkoba dan mengerti cara mencegah atau menolaknya. “Mereka jadi banyak tahu tentang jenis narkotika. Bagaimana mencegah dan menolak narkoba, dan ini menjadi nilai plus bagi mahasiswa STEKOM,” katanya.
Havid menerangkan, pemahaman tentang bahaya narkoba ini penting, karena narkoba tidak melihat suku, bangsa dan agama. “Universitas STEKOM sangat mendukung dan kami akan diundang kembali saat ada mahasiswa baru,” jelasnya.
Penyuluh BNNP Jawa Tengah Pristiwanto Nugroho yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut mewakili Kepala BNNP Jateng mengatakan, berdasarkan data prevalensi di tahun 2023, kasus narkoba di semua usia turun kecuali usia 15-30 tahun. “Ada kenaikan meskipun hanya nol koma,” ujarnya.
Dari data tersebut jelas Pristiwanto, sasaran penyuluhan ini sangat dibutuhkan bagi kalangan anak muda khususnya mahasiswa. “Makanya program-program pencegahan ini difokuskan pada peningkatan soft skill anak muda,” jelas Pritiwanto.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, jenis narkoba yang banyak beredar di kalangan generasi muda yaitu ganja, sabu dan ekstasi. Prastiwanto meminta kepada generasi muda untuk meningkatkan ketahanan dirinya, karena tawaran paling nyata datang dari orang terdekat.
Sementara itu Rektor Universitas STEKOM, Dr Joseph Teguh Santoso, MKom sangat mengapresiasi program kampus bersinar Geram tersebut, dan pihaknya memang secara rutin memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk kegiatan-kegiatan positif, meningkatkan life skill dan menghindari lingkungan yang buruk.
“Kegiatan bersama dengan GERAM dan BNNP Jateng kali ini adalah merupakan upaya agar sedini mungkin para mahasiswa mengetahui akan bahaya Narkoba. Kita juga mendorong para mahasiswa untuk kuliah sambil bekerja sebagai langkah preventif. Karena akan semakin kecil kemungkinan menyalahgunakan narkoba jika mereka sibuk kulian dan bekerja. Jika mereka tidak bekerja, mereka akan bergaul dengan orang yang tidak atau belum bekerja alias pengangguran. Dan dari situ mungkin bisa terjadi pergaulan yang negatif dan berpeluang untuk terjerumus dalam lingkaran narkoba,” ucapnya. (prast.wd/biz/sgt)
