JATENGPOS. CO. ID, SALATIG- Ekonomi kreatif merupakan sektor strategis yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Inovasi yang lahir dari kalangan mahasiswa dan akademisi menjadi sumber daya utama dalam menggerakkan sektor ini. Kita mengkaji peran Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam mendorong pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi mahasiswa dan perguruan tinggi, khususnya melalui kegiatan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Dukungan pemerintah daerah, dengan sinergi antara birokrasi dan akademisi, menjadi kunci utama dalam mendorong inovasi yang berdampak sosial-ekonomi.
Pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan daerah modern. Sektor ini mengandalkan kreativitas dan inovasi sebagai motor penggeraknya. Mahasiswa dan akademisi perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam menghasilkan produk inovatif yang berpotensi menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, peran aktif pemerintah daerah dalam menyediakan ruang, dukungan, dan pengakuan terhadap inovasi tersebut sangat dibutuhkan agar potensi yang ada dapat termanfaatkan secara optimal.
Peran Kepemimpinan Pemerintah dalam Mendorong Inovasi
Dalam konteks tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya inovasi sebagai fondasi pengembangan ekonomi kreatif. Saat menghadiri Closing Ceremony Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) di UKSW, Salatiga pada 8 Oktober 2025, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa inovasi yang dihasilkan mahasiswa dan akademisi tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru.
Pernyataan Gubernur tersebut menegaskan bagaimana ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan mencontohkan berbagai produk inovasi seperti robotik, jamur siap pakai, penjernih air dari udara, dan alat inkubasi bibit tanaman, Gubernur Luthfi memberikan gambaran nyata tentang keberagaman dan potensi inovasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Sinergi Collaborative Government dan Perguruan Tinggi
Gubernur Ahmad Luthfi juga menekankan pentingnya konsep collaborative government dalam mendorong inovasi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) telah menjalin kerja sama yang erat dengan perguruan tinggi di daerah untuk menghasilkan riset-riset dan produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pendekatan kolaboratif ini menciptakan ekosistem inovasi yang sehat dan produktif, di mana birokrasi dan akademisi saling melengkapi. Perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat riset, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial melalui inovasi yang aplikatif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Inovasi
Rektor UKSW, Intiyas Utami, menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung pemerintah daerah melalui kegiatan riset dan inovasi yang nyata. UKSW menempatkan diri bukan sebagai menara gading akademik, tetapi sebagai mitra strategis yang membantu memecahkan permasalahan bangsa melalui inovasi kreatif.
Kegiatan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Indonesia menjadi contoh konkret dari sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif.
Dukungan Gubernur Ahmad Luthfi terhadap inovasi mahasiswa dan akademisi menunjukkan model kepemimpinan yang responsif dan visioner dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif daerah. Kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi membentuk ekosistem inovasi yang inklusif dan produktif, yang pada akhirnya memperkuat daya saing daerah dan membuka peluang lapangan kerja baru.
Sebagai kesimpulan, pengembangan ekonomi kreatif yang didukung oleh inovasi riset akademis dan kolaborasi multi-pihak dapat menjadi strategi efektif dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Oleh
Gouw Ivan Siswanto, S.H., M.Th.
Senior FO Gus Yasin Institute