“Inovasi layanan bus gratis sejalan dengan visi Sragen untuk menyediakan layanan publik yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan, dengan semangat ” *Mengantar Aman, Menjemput Impian”
JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN- Kabupaten Sragen, yang dikenal sebagai “Bumi Sukowati,” memiliki beragam keunggulan yang menjadikannya daerah yang penting di Jawa Tengah, terutama di sektor pertanian dan pariwisata.
Kabupaten Sragen memiliki daya tarik wisata yang unik, mulai dari situs sejarah kelas dunia hingga keindahan alam lokal. Situs Sangiran adalah daya tarik utama Sragen. Museum Purbakala Sangiran telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia karena menyimpan koleksi fosil manusia purba dan hewan langka yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan.
*Menghadirkan bus sekolah*
Sejak 17 Juli 2023, program bus sekolah di Kabupaten Sragen telah resmi beroperasi. Ini adalah langkah nyata pemerintah daerah untuk memastikan akses pendidikan lebih mudah dan terjangkau. Dengan adanya bus yang nyaman dan aman, siswa, terutama yang tinggal di pelosok. Kini bisa mengurangi beban transportasi dan lebih fokus pada belajar tanpa perlu pusing memikirkan biaya perjalanan.
Program ini dirancang untuk memberikan akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi pelajar, sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja, menekan angka putus sekolah, dan meringankan beban ekonomi keluarga.
Tingginya penggunaan sepeda motor oleh pelajar akibat keterbatasan angkutan umum menjadi salah satu pemicu kecelakaan lalu lintas di usia sekolah. Melalui program bus sekolah, diharapkan risiko tersebut dapat ditekan, sekaligus menghadirkan jaminan keselamatan bagi siswa dalam perjalanan menuju sekolah.
Keterlibatan pengusaha lokal dalam menyediakan armada bus patut diacungi jempol. Sementara Dinas Perhubungan juga memastikan bus-bus tersebut selalu dalam kondisi prima melalui perawatan rutin. Dana operasional disiapkan Dinas Perhubungan setiap tahun.
Layanan bus sekolah ini hadir untuk membantu pelajar SD, SMP, dan SMA/SMK yang tinggal di wilayah pinggiran dengan akses transportasi terbatas.
Saat ini terdapat 5 unit bus sekolah yang melayani 4 rute utama dengan jangkauan ke beberapa kecamatan. Keempat rute tersebut adalah (1) rute A, dari SPBU Tunjungan, Sambungmacan menuju MTS Negeri 5 Sragen (dilayani oleh 2 armada), (2) rute B, dari Indomaret Grompol Masaran menuju Halte PMI Sragen, (3) rute C, dari Kantor Kecamatan Kedawung menuju SMA N 1 Sragen, dan (4) rute D, dari Simpang Galeh Tangen menuju SMA Negeri 1 Tangen.
Layanan bus sekolah ini beroperasi dalam dua sesi setiap hari. Pagi, pukul 05.30 – 07.00 WIB untuk mengantar siswa berangkat ke sekolah. Siang, pukul 13.00 – 15.00 WIB untuk menjemput siswa pulang (waktunya menyesuaikan jadwal sekolah).
Program ini punya landasan yang kuat. Tidak hanya menyediakan tumpangan gratis, program ini juga didukung dengan Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Gratis sebagai dasar hukum. Selain itu, dukungan regulasi ini ditopang oleh Standar Operasional Prosedur (SOP), pemanfaatan aplikasi SI JEMPOL untuk pelacakan bus secara real-time, serta pembentukan Paguyuban Trans Bumi Sukowati sebagai wadah kolaborasi bersama pengusaha transportasi lokal.
Program bus sekolah gratis di Kab. Sragen mengandalkan berbagai armada yang berasal dari hibah instansi daerah. Rute A memanfaatkan bus perintis milik Dinas Perhubungan serta kendaraan dari Dinas Kesehatan. Sementara itu, Rute B, Rute C, dan Rute D masing-masing menggunakan bus hibah dari Bagian Umum Setda, Rumah Sakit Amal Sehat, dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Sragen.
*Kemanfaatan*
Minat masyarakat terhadap layanan bus sekolah ini sangat tinggi. Sejak 2023 hingga 2025, bus sekolah telah melayani total 45.719 penumpang. Berikut rinciannya adalah Bus A (17.180 penumpang, rata-rata 59 pelajar per hari), Bus B (10.756 penumpang, rata-rata 37 pelajar per hari), Bus C (12.089 penumpang, rata-rata 48 pelajar per hari), dan Bus D (5.694 penumpang, rata-rata 27 pelajar per hari). Data ini menjadi bukti bahwa kebutuhan layanan sangat mendesak dan berdampak langsung terhadap akses pendidikan yang merata.
Bus sekolah gratis di Kabupaten Sragen bertujuan untuk beberapa hal, yaitu meringankan beban biaya transportasi pendidikan bagi para orang tua, memberikan rasa aman dan nyaman saat anak-anak pergi dan pulang sekolah, menekan angka pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh remaja, menghidupkan kembali peran angkutan umum lokal, dan membangun ekosistem transportasi yang berkelanjutan. Saat ini, layanan bus ini sudah menjangkau 4 dari 12 rute yang dibutuhkan. Ke depannya, target layanan akan diperluas untuk mencakup lebih banyak sekolah di wilayah pinggiran.
Program ini membawa dampak besar, tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga bagi sosial dan ekonomi daerah. Layanan bus sekolah gratis ini membantu mengurangi beban biaya transportasi keluarga dan mendorong lebih banyak anak untuk aktif bersekolah. Lebih dari itu, inovasi ini sejalan dengan visi Sragen untuk menyediakan layanan publik yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan, dengan semangat “Mengantar Aman, Menjemput Impian”. (*)
_Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat_