29 C
Semarang
Minggu, 19 Oktober 2025

Ning Nawal: Perempuan adalah Madrasah Peradaban

JATENGPOS. CO. ID, KUDUS – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Nawal Arafah Yasin, menekankan peran penting perempuan dalam pendidikan karakter anak, di tengah tantangan dunia digital yang kompleks.

Menurut Ning Nawal, panggilan akrabnya, perempuan ialah fondasi karakter dan madrasah peradaban. Cara perempuan mendidik anak di dalam keluarga, sangat menentukan bagaimana karakter generasi di masa depan.

Hal itu disampaikan Nawal, saat menjadi narasumber Kajian Wanita bertema “Perempuan Sholihah Sebagai Fondasi Karakter dan Madrasah Peradaban”, di Gedung Madrasah TBS, Kabupaten Kudus, Sabtu (18/10/2025).

Nawal mengungkapkan, ada beberapa hal penting yang dibutuhkan perempuan, dalam mendidik karakter anak dan membangun peradaban. Pertama, ilmu dan akhlak yang akan diwariskan kepada sang buah hati.

“Ini bisa membentuk satu peradaban, karena bagaimana baiknya ibu, itu juga nanti akan membentuk generasi, bagaimana karakter yang baik dari ibu, itu nanti akan melahirkan anak-anak dan generasi yang berkarakter,” kata Nawal Arafah.

Baca juga:  KPU Salatiga Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu 2024

Dia melanjutkan, hal yang tak kalah penting ialah kecerdasan emosioal. Pasalnya perempuan memiliki multiperan, sehingga harus bisa manajemen waktu dan manajemen emosi dengan baik.

“Bagaimana dengan multiperan yang ibu-ibu emban ini, bagaimana caranya bukan hanya mengatur waktu, bukan hanya memiliki waktu yang berkualitas, tetapi juga memiliki emosi yang baik,” beber istri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang mendampingi gubernur Jateng Ahmad Luthfi tersebut.

Ditambahkan, perempuan juga harus memiliki growth mindset atau pola pikir berkembang. Tak hanya itu, social responsibility atau tanggung jawab sosial harus berani diambil, untuk menciptakan perubahan dan membangun sebuah peradaban.

“Kalau ingin membangun peradaban mindsetnya harus tumbuh, tidak kemudian berhenti pada, ya sudah tidak usah ngapa-ngapain. Mindset harus bertumbuh lebih baik, membuat kualitas lebih baik, dan kemudian harus bermanfaat bagi lainnya,” imbuh Nawal.

Dia mengingatkan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, tantangan yang dihadapi anak sangat kompleks. Sehingga, butuh peran aktif ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anak.

Baca juga:  Sosialisasi Pencegahan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Pondok Pesantren Kabupaten Demak Tahun 2022

Menurut Nawal, seorang ibu perlu mengarahkan anak untuk belajar di sebuah lembaga pendidikan agama, dengan tenaga pendidik yang memiliki otoritas keilmuan yang jelas dan bersambung kepada Rasulullah SAW.

Dia menekankan, dalam mendidik anak, ibu harus bisa menjadikan gawai sebagai sarana untuk menumbuhkan pemikiran kritis, tidak melupakan etika, serta mengembangkan kreativitas.

Di sisi lain, ibu mesti memiliki quality time dengan anak. Selain untuk menumbuhkan ikatan emosional, hal itu penting agar teknologi tidak menjauhkan anak dengan ibunya.

Menurut Nawal, di era sekarang ini, anak tidak bisa dilarang bermain gawai. Namun yang bisa dilakukan adalah mengarahkan anak untuk mengakses konten yang positif dan bermanfaat, serta memfilter konten negatif.

“Mereka harus paham, mana yang boleh, mana yang tidak, mana yang bermanfaat, dan mana yang tidak. Dan kemudian ada hak kesadaran terhadap anak untuk bisa mengatur waktunya,” tandas Bunda Forum Anak Nasional (FAN) Jateng tersebut. (jan)


TERKINI


Rekomendasi

...