29 C
Semarang
Jumat, 14 November 2025

SRMA 15 Tegalrejo, Harapan Baru Siswa dari Keluarga Miskin Menata Masa Depan



JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG — Di lereng sejuk Tegalrejo, Kabupaten Magelang, berdiri sebuah sekolah sederhana yang penuh makna. Sekolah Rakyat Menengah Atas 15 Tegalrejo (SRMA 15), sekolah berkonsep boarding school yang menjadi rumah bagi anak-anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu.

Para siswa SRMA 15 Tegalrejo berasal dari kelompok masyarakat desil 1 hingga 3 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstrem Nasional (DTSEN), atau kategori miskin dan miskin ekstrem.

Saat ini terdapat 50 siswa yang menempuh pendidikan di sana, terdiri dari 34 perempuan dan 16 laki-laki.

Mayoritas orang tua mereka bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu.

Di sekolah ini, para siswa tinggal di asrama dan menjalani kehidupan seperti keluarga besar.

Seluruh kebutuhan mereka, mulai dari biaya pendidikan, tempat tinggal, hingga makan tiga kali sehari, ditanggung pemerintah, sehingga anak-anak yang sebelumnya sempat berhenti sekolah bisa kembali menata masa depan.

Para siswa mengaku betah tinggal dan belajar di SRMA 15. Walaupun jauh dari orang tua, namun mereka merasakan seperti punya keluarga baru.

Setiap dua minggu sekali, para siswa diperbolehkan menerima kunjungan dari orang tua.

Momen ini menjadi saat yang paling ditunggu, tempat melepas rindu dan menguatkan tekad untuk terus belajar dan berprestasi.

Baca juga:  Jos! Gubernur Jateng Sulap Air Payau Pesisir Pantai jadi Air Layak Minum Lewat Teknologi Ini

Kepala SRMA 15 Tegalrejo, Anisah Masruroh, mengatakan bahwa sekolah ini hadir untuk memastikan hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem tetap terpenuhi.

Ia mengakui sarana dan prasarana sekolah masih terbatas, namun semangat para siswa menjadi kekuatan utama yang membuat sekolah ini terus berjalan.

“Anak-anak di SRMA 15 memiliki semangat belajar yang luar biasa. Mereka tidak hanya rajin mengikuti pelajaran, tetapi juga disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Padahal sarana dan prasarana di sini masih jauh dari ideal,” ujar Anisah.

Sekolah ini memiliki 17 guru dan satu yang berperan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing asrama dan pengganti orang tua bagi para siswa.

Nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan solidaritas sosial menjadi bagian dari keseharian mereka di lingkungan sekolah.

Semangat itu pula yang dirasakan langsung oleh Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Wibowo Prasetyo, saat melakukan kunjungan kerja ke SRMA 15 Tegalrejo, Sabtu (8/11/2025).

Wibowo yang juga anggota Komisi VIII DPR RI meninjau kondisi sarana dan prasarana sekolah, berdialog dengan guru dan siswa, serta mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.

Dalam pertemuan itu, para siswa mengaku bertekad untuk memanfaatkan kesempatan belajar di SRMA 15 sebaik-baiknya.

Baca juga:  Enam Pelaku Pemerkosaan Anak Dibawah Umur Dibekuk Reskrim Polres Brebes

Mereka ingin membuktikan bahwa anak dari keluarga miskin juga bisa berprestasi dengan belajar sungguh-sungguh.

Legislator dari Dapil Jawa Tengah VI (Kab/Kota Magelang, Kab Purworejo, Kab Temanggung dan Kab Wonosobo) ini menyampaikan apresiasi terhadap semangat para siswa dan dedikasi para guru yang terus berjuang di tengah keterbatasan.

Menurutnya, SRMA 15 Tegalrejo merupakan bukti nyata kehadiran negara bagi rakyat kecil, dan contoh bagaimana kebijakan pendidikan sosial dapat menyentuh kelompok paling rentan.

“Sekolah rakyat seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan yang lahir dari empati bisa mengubah nasib. Anak-anak yang dulu kehilangan kesempatan kini punya masa depan baru,” ujar Wibowo usai peninjauan.

Ia juga menegaskan pentingnya dukungan lintas kementerian untuk memperkuat keberlanjutan program sekolah rakyat, termasuk perbaikan fasilitas, peningkatan kompetensi guru, dan perluasan akses bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di daerah lain.

SRMA 15 Tegalrejo kini menjadi simbol bahwa pendidikan yang berangkat dari kepedulian mampu menyalakan kembali asa di tengah keterbatasan.

Di sekolah yang sederhana ini, anak-anak belajar bukan hanya untuk pintar, tetapi juga untuk berani bermimpi dan percaya bahwa masa depan cerah menunggu untuk digapai. (*)



TERKINI


Rekomendasi

...