30 C
Semarang
Senin, 15 Desember 2025

Agus-Nadia Komitmen Majukan Sektor Pariwisata di Temanggung. Berikut Terobosannya!

JATENGPOS.CO.ID,  TEMANGGUNG – Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi perhatian penuh pasangan Bupati-Wakil Bupati Temanggung, Agus Setyawan-Nadia Muna, dalam upayanya memajukan daerah yang mereka pimpin. Majunya pariwisata, diklaim mampu memberikan dampak positif bagi sektor lain, terutama perekonomian masyarakat.

Sebagai wujud nyata atas hal tersebut, sejumlah upaya telah ditempuh. Mulai dari menggelar even, hingga kerjasama strategis dengan para pihak yang memiliki visi serupa dalam memajukan sektor pariwisata. Tujuanya, menyedot animo sekaligus kehadiran wisatawan asal luar daerah, agar datang berkunjung ke Kabupaten Temanggung.

Efek domino yang diharapkan jelas. Menambah pundi-pundi pemasukan daerah, yang berimbas pada kian lajunya perputaran ekonomi di tingkat masyarakat, khususnya para pelaku industri pariwisata dan kreatif itu sendiri. Contoh nyata yang dimaksud antara lain adalah penyelenggaraan Bhumi Phala Run 2025 pada 29 Juni silam, serta kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan PT Bentoel Prima (Bentoel Grup) melalui program pemberdayaan “Empower Academy” pada 27 Juli 2025 lalu.

Dalam ajang Bank Temanggung Bhumi Phala Run 2025 yang digelar di Lapangan Gondangwinangun, Kecamatan Ngadirejo dengan mengangkat tema “Jajah Desa Milang Kori” ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno.

Sedikitnya 1.600 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, hingga Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi turut ambil bagian. Mereka terbagi ke dalam dua kategori lomba, yakni Fun Run 5K dan Race 10K, yang terbuka bagi umum dan pelajar.

 

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk berolahraga saja. Akan tetapi juga mengajak peserta agar dapat menikmati pemandangan alam yang indah, sekaligus mengenal kearifan lokal di sepanjang rute desa yang dilalui.

Bupati Temanggung, Agus Setyawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dipilih karena lari merupakan cabang olahraga dasar yang dapat diikuti semua kalangan. Selain itu, Bhumi Phala Run 2025 menjadi media promosi wisata, alam, dan budaya lokal Temanggung.

Melihat tingginya animo, Agus menyebut bahwa Bhumi Phala Run akan menjadi ajang kegiatan rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Harapannya, dari sudut olahraga bisa melahirkan pelari-pelari lokal Kabupaten Temanggung yang andal. Sekaligus mendorong semakin banyaknya wisatawan dan olahragawan agar berminat datang ke Temanggung guna melihat beragam potensi alam dan budaya daerah yang luar biasa.

Baca juga:  Siap Amankan Kampanye Terbuka, Polres Sukoharjo Gelar Patroli Show Of Force

“Ini akan menjadi even rutin tahunan Kabupaten Temanggung dengan lokasi berpindah-pindah. Semoga lewat ajang ini, akan lahir pelari-pelari lokal berprestasi, sekaligus ke depan akan semakin banyak wisatawan maupun olahragawan yang datang ke Temanggung,” imbuhnya.

Dalam even perdana tersebut, pihak panitia menyediakan medali untuk 50 finisher Fun Run 5K kategori pelajar dan umum, serta seluruh finisher Race 10K. Tiga pelari tercepat putra dan putri di kategori 10K juga mendapatkan hadiah.

Respon positif atas suksesnya penyelenggaraan Bhumi Phala Run 2025 diungkapkan langsung oleh para peserta. Seperti salah seorang peserta pelajar bernama Ibra Julio Nanda (14). Dirinya merasa bangga dapat menyelesaikan rute 10K dengan catatan waktu 50 menit.

“Awalnya saya tertantang ikut hanya untuk menjaga kebugaran tubuh. Alhamdulillah, bisa finish dan mendapatkan medali,” akunya.

Hal senada juga dituturkan olah Fetri Putera Zega, pelari asal Bandung, Jawa Barat yang meraih podium pertama kategori 10K putra. Ia mengaku bahwa medan yang dilalui cukup menantang, namun pemandangan alam yang disuguhkan membuatnya berkesan.

 

“Syukur bisa meraih podium pertama di Temanggung. Memang butuh energi ekstra, tetapi pemandangan enak, banyak pos-pos menarik yang bisa dilalui, termasuk hamparan kebun,” ungkapnya.

Tak berhenti dalam penyelenggaraan even-even khusus, upaya Pemkab Temanggung dalam mendongkrak sektor pariwisata juga tercermin pada kerjasama dengan menggandeng PT Bentoel Prima (Bentoel Grup) melalui program pemberdayaan “Empower Academy”. Selain kemajuan sektor pariwisata, upaya ini juga sebagai stimulus berkembangnya industri kreatif.

 

Program ini diharapkan menjadi alternatif penguatan ekonomi lokal di luar komoditas tembakau, yang selama ini menjadi andalan daerah. Langkah strategis ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Temanggung dan PT Bentoel Prima pada Minggu 27 Juli 2025 silam di kawasan Car Free Day (CFD) Panorama, Jalan Lingkar Selatan, Manggong, Kecamatan Ngadirejo.

Baca juga:  Dikira Meteran Listrik Anjok, Ternyata Rumah Andy Warga Jambu Terbakar

Fokus utama kerjasama ini adalah penguatan kapasitas komunitas dalam rantai pasok tembakau, termasuk upaya diversifikasi ekonomi melalui pengembangan pariwisata dan potensi kreatif masyarakat.

Bupati Agus Setyawan menjelaskan bahwa kemitraan ini tak hanya bertumpu pada hasil panenan tembakau, tetapi juga membuka peluang baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di wilayah Temanggung bagian Utara.

“Ngadirejo punya banyak potensi, mulai dari CFD Panorama hingga Situs Liyangan. Ini bisa jadi magnet wisata jika dikenalkan dengan baik. Diharapkan PT Bentoel melalui Empower Academy mampu membantu promosi dan pengembangan wilayah ini,” ujar Agus.

Ia menegaskan bahwa pengembangan pariwisata tidak akan mengganggu perputaran ekonomi tembakau, melainkan menjadi pelengkap yang memperkaya sumber pendapatan masyarakat. Selain tembakau, Temanggung juga memiliki komoditas unggulan seperti kopi arabika dan robusta yang belum tergarap maksimal.

“Kopi kita punya kualitas, hanya perlu penguatan dari sisi branding dan pengolahan agar bisa bersaing di pasar global,” tambah Agus.

Head of Corporate & Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti, menyampaikan bahwa kerjasama ini menjadi bagian dari perluasan dampak sosial ekonomi di luar wilayah Malang Raya. Empower Academy diposisikan sebagai program jangka panjang untuk menciptakan ekonomi inklusif.

“Empower Academy menyasar tiga kelompok utama: masyarakat rentan, komunitas pedesaan, dan pelaku rantai pasok tembakau. Kami ingin pembangunan ekonomi dirasakan secara merata, dimulai dari penguatan SDM,” tutur Dian.

Menurutnya, Temanggung sebagai salah satu lumbung tembakau nasional memiliki kekuatan komunitas dan komoditas yang siap dikembangkan lebih jauh. Melalui kolaborasi ini, Bentoel berharap dapat berkontribusi langsung dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Program Empower Academy bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga mendampingi komunitas secara berkelanjutan agar mampu menciptakan produk dan layanan berbasis potensi lokal. Selain destinasi wisata dan produk kopi, pelatihan juga direncanakan untuk pelaku UMKM, pengrajin lokal, hingga pengelola homestay di daerah wisata.

Dengan kolaborasi seperti ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung berharap munculnya inovasi-inovasi berbasis kearifan lokal yang dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.(*)



TERKINI


Rekomendasi

...