JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kembali menyalurkan sejumlah program bantuan sosial dan pengendalian harga pangan di Balai Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Senin, 8 Desember 2025.
Program tersebut meliputi penyerahan Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), pemberian Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), pelayanan kesehatan spesialistik keliling (Speling), serta pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Seluruh rangkaian kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, dan memperluas akses layanan dasar. Selain itu juga menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Dalam agenda tersebut, Pemprov Jateng menyerahkan bantuan KUBE senilai Rp 20 juta kepada satu kelompok usaha di Kelurahan Krobokan yang beranggotakan 10 orang.
Bantuan diberikan sebagai stimulan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif, sekaligus memfasilitasi pendampingan dan peningkatan keterampilan masyarakat agar lebih mandiri secara ekonomi.
Selain dukungan terhadap usaha warga, Kelurahan Krobokan juga menerima bantuan 1 ton beras dari CPPD yang diperuntukkan bagi 100 keluarga miskin.
Masing-masing keluarga mendapatkan 10 kilogram beras sebagai upaya antisipatif menghadapi kerawanan pangan, serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi pada periode menjelang akhir tahun.
Di tempat yang sama, Gubernur Luthfi juga meninjau program Speling yang digabung dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sebagai catatan, kegiatan Speling hingga 5 Desember 2025 telah dilaksanakan sebanyak 814 kali di 748 desa, dengan sasaran lebih dari 81 ribu warga.
Menurut Ahmad Luthfi, program kesehatan keliling ini tidak hanya menyasar masyarakat dewasa,
Cm tetapi juga anak-anak usia dini. Gubernur menekankan pentingnya deteksi dini untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“Yang kita lakukan hari ini adalah memastikan kebutuhan dasar kesehatan masyarakat terpenuhi. Anak-anak PAUD bisa dideteksi sejak dini, misalnya kondisi mata atau kemampuan motorik. Untuk masyarakat dewasa, kita siapkan juga layanan kesehatan jiwa dan lainnya,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan, perhatian terhadap kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terlebih menjelang masa Natal dan Tahun Baru.
“Alhamdulillah bisa ikut CKG dan Speling ini. Ini sangat membantu untuk anak. Saya jadi tahu kesehatan kita,” Adinda, warga Tawangmas.
Sementara itu, dalam upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, Pemprov Jateng menggelar Gerakan Pangan Murah di Krobokan. Pada kegiatan ini, disediakan berbagai komoditas pangan dengan harga terjangkau, mulai dari beras, telur, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, hingga bawang putih.
Total subsidi yang digelontorkan mencapai Rp 86,5 juta. GPM menjadi langkah penting untuk menekan inflasi pangan sekaligus membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.
Pada Desember ini, dalam rangka HKBN Nataru, Pemprov Jateng juga menyalurkan subsidi pangan ke 39 kecamatan yang akses pangannya terbatas, khususnya di wilayah pinggiran dan daerah terpencil.
Total subsidi yang disalurkan meliputi, beras (195 ton), gula pasir (39 ton), minyak goreng (39.000 L), telur (19,5 ton), bawang merah (9,75 ton). (*)








