JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO — Lebih dari 150 warga dari berbagai latar belakang profesi berkumpul untuk mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Wonosobo. Antusiasme itu menunjukkan kebutuhan masyarakat akan pemahaman konstitusi yang lebih dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari, bukan sekadar teori yang hanya hidup dalam wacana elit politik.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jawa Tengah VI, Wibowo Prasetyo, hadir sebagai narasumber utama. Ia menegaskan pentingnya menanamkan nilai kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat secara merata. “Kegiatan ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa konstitusi bisa dipahami sampai ke masyarakat luas,” ujar Wibowo.
Menurutnya, empat pilar kebangsaan bukan hanya slogan, tetapi pedoman moral dan sosial yang harus diwujudkan dalam sikap toleran, gotong royong, serta kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. Wibowo menyebut bahwa semakin banyak masyarakat memahami emoat pilar tersebut, semakin kuat pula persatuan nasional dalam menghadapi dinamika sosial.
Sesi tanya jawab menjadi bagian yang paling hidup dalam kegiatan ini. Salah satu peserta, Topo, aktivis ormas Islam, menanyakan bagaimana generasi muda dapat memahami nasionalisme di tengah tren digital. Wibowo menjawab bahwa pendidikan karakter harus diwujudkan dalam keseharian, tidak hanya melalui kurikulum, tetapi juga dengan keteladanan orang dewasa dalam bermasyarakat.
Penanya lain, Anam, pelaku usaha, menyampaikan keresahannya soal banyaknya informasi provokatif yang menyasar pelaku usaha kecil di media sosial. Ia meminta panduan konkret agar masyarakat tidak mudah terpancing isu yang memecah belah. Wibowo menegaskan bahwa salah satu inti empat pilar adalah “kebijaksanaan dalam menerima informasi sebagai warga negara,” sehingga literasi digital menjadi bagian penting dari pendidikan kebangsaan.
Kegiatan di Wonosobo ini ditutup dengan ajakan agar warga terus menjadi agen persatuan di lingkungan masing-masing. Wibowo memastikan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar di berbagai wilayah di Dapil Jawa Tengah VI untuk memperluas jangkauan pendidikan kebangsaan hingga ke pelosok-pelosok desa.(*)
