25 C
Semarang
Rabu, 24 Desember 2025

Bencana di Sumatera Jadi Pengingat Pentingnya Kesiapsiagaan dan Gotong Royong

JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO — Bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dan daerah lain menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat semangat gotong royong. Pesan tersebut mengemuka dalam Temu Relawan Kesiapsiagaan Bencana Kabupaten Wonosobo yang digelar di Kecamatan Kaliwiro, Sabtu (20/12).

Dalam kegiatan yang juga menjadi bagian dari serap aspirasi masa reses DPR RI tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Wibowo Prasetyo menegaskan bahwa bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Karena itu, kesiapsiagaan dan kepedulian kemanusiaan harus selalu terjaga.

“Peristiwa bencana di Sumatera mengingatkan kita semua bahwa musibah bisa datang tanpa diduga. Kita harus selalu siap terpanggil untuk kemanusiaan, kapan pun dan di mana pun,” ujarnya di hadapan ratusan relawan.

Ia menilai forum temu relawan bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan ruang penting untuk memperkuat konsolidasi, koordinasi, dan komitmen bersama dalam penanganan kebencanaan. Menurutnya, kolaborasi lintas unsur menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat.

Baca juga:  Pasar Ungaran Geger, Penagih Utang Terluka Dihajar Besi

Wibowo juga mengapresiasi soliditas relawan di Kabupaten Wonosobo yang dinilai mampu bekerja secara maksimal meskipun dengan keterbatasan anggaran dan sarana. Sinergi tersebut menjadi modal penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh di tingkat daerah.

Mengingat kondisi geografis Wonosobo yang rawan longsor, banjir, dan angin puting beliung, ia mendorong penguatan langkah-langkah mitigasi yang terkoordinasi dalam satu komando. Kewaspadaan, menurutnya, semakin penting mengingat curah hujan yang masih tinggi serta meningkatnya aktivitas masyarakat pada masa libur akhir tahun.

“Kita tentu tidak berharap bencana terjadi. Namun kesiapsiagaan melalui apel, pelatihan, dan simulasi sangat penting agar respons kita lebih cepat dan terarah jika situasi darurat benar-benar terjadi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Sumekto Hendro Kustanto, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan dukungan berbagai pihak, termasuk wakil rakyat, dalam upaya penguatan kesiapsiagaan bencana. Ia menyebut keterlibatan relawan dari berbagai latar belakang—mulai dari SAR desa, komunitas, organisasi kemasyarakatan, hingga kelompok inklusi—sebagai kekuatan utama penanggulangan bencana di daerah.

Baca juga:  Akademisi : KUHP Nasional Wujud Reformasi Hukum di Indonesia

Partisipasi Layanan Inklusi Disabilitas Indonesia (LIDI) dalam barisan relawan juga menjadi perhatian tersendiri. Anggota LIDI, Iriawan, menegaskan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk berkontribusi dalam aksi kemanusiaan.

“Kami berupaya tetap terlibat dalam penanganan bencana, terutama dalam penyediaan informasi, pendataan, serta dukungan psikologis bagi masyarakat terdampak,” ujarnya.

Menutup kegiatan tersebut, Wibowo Prasetyo menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan atas dedikasi dan kekompakan yang ditunjukkan. Menurutnya, memilih jalan pengabdian sebagai relawan merupakan bentuk kepedulian yang patut dihargai dan menjadi kekuatan moral dalam menghadapi berbagai situasi darurat.(*)



TERKINI


Rekomendasi

...