JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG — Derasnya arus digital dan penggunaan gawai yang kian tak terbendung menjadi kegelisahan banyak orang tua. Di tengah situasi itu, peran keluarga adalah sebagai kunci utama dalam menentukan arah pendidikan dan masa depan anak-anak, terutama agar bantuan pendidikan dari negara benar-benar berdampak.
Pesan tersebut mengemuka dalam pertemuan dialog pendidikan dan penyerapan aspirasi masyarakat pada masa reses DPR RI di Kabupaten Temanggung, Senin (22/12/2025). Hadir ratusan wali murid serta kepala atau pengelola madrasah. Dalam forum itu, para orang tua diajak untuk tidak menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan kepada sekolah dan negara, melainkan aktif mendampingi anak dalam keseharian mereka.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Wibowo Prasetyo, menegaskan bahwa berbagai program bantuan pendidikan pemerintah akan kehilangan makna jika tidak diiringi pendampingan yang kuat di rumah. Salah satu tantangan terbesar saat ini, menurutnya, adalah pengawasan penggunaan telepon genggam dan media sosial oleh anak-anak.
“Pemerintah sudah berupaya hadir melalui berbagai program pendidikan. Tapi orang tua tetap menjadi garda terdepan dalam membimbing, mengawasi, dan mengarahkan anak-anak agar tidak kehilangan fokus belajar dan cita-citanya,” ujar Wibowo, anggota Komisi VIII DPR RI.
Ia menjelaskan, Program Indonesia Pintar (PIP) dirancang sebagai jaring pengaman agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap dapat mengenyam pendidikan tanpa terbentur persoalan biaya. Program ini disalurkan melalui jalur reguler dan jalur aspirasi anggota DPR RI, dengan tujuan menjangkau peserta didik yang selama ini luput dari bantuan.
Melalui jalur aspirasi tersebut, kata anggota Dewan dari Dapil Jawa Tengah VI, upaya memperluas akses pendidikan terus dilakukan, khususnya bagi siswa madrasah dan sekolah swasta. Ia berharap jumlah penerima bantuan ke depan dapat terus ditingkatkan seiring dengan kebutuhan di lapangan.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar soal pembiayaan, melainkan juga proses pembentukan karakter. Karena itu, bantuan yang diterima harus dimanfaatkan secara disiplin untuk mendukung suasana belajar yang sehat dan terarah di rumah.
Dalam kesempatan itu, para orang tua juga didorong untuk tidak ragu mempercayakan pendidikan anak-anaknya di madrasah. Menurut Wibowo, madrasah memiliki keunggulan dalam memadukan pendidikan umum dengan penguatan nilai-nilai keagamaan sebagai bekal moral menghadapi tantangan zaman.
“Madrasah bukan hanya tempat belajar pelajaran umum, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan akhlak. Ini penting sebagai benteng moral di tengah derasnya pengaruh media sosial,” katanya.
Selain pendidikan dasar dan menengah, wawasan orang tua juga diperluas terkait akses pendidikan tinggi melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Program ini memungkinkan lulusan Madrasah Aliyah melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa terbebani biaya, asalkan memenuhi persyaratan dan memiliki kemauan belajar yang kuat.
“Kalau di sekolah ada PIP, untuk kuliah ada KIP. Kesempatan ini terbuka lebar bagi anak-anak kita untuk terus melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Wibowo kembali mengingatkan bahwa masa depan anak tidak hanya ditentukan oleh program pemerintah, tetapi sangat bergantung pada kehadiran dan perhatian orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak-anak adalah titipan. Negara sudah berusaha hadir, sekarang tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka tumbuh di jalan yang benar dan mampu meraih masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif NU Temanggung, KH Miftahul Hadi, menilai bantuan pendidikan melalui jalur aspirasi menjadi angin segar bagi madrasah swasta yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap program pemerintah.

“Sebagian besar madrasah Ma’arif adalah lembaga swasta. Dengan adanya jalur ini, jumlah penerima bantuan di madrasah semakin bertambah. Kami berharap kuotanya ke depan bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, pendidikan berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah yang diterapkan di lembaga Ma’arif merupakan bekal penting bagi generasi muda di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial.
“Insyaallah, lembaga Ma’arif siap mengawal dan menyukseskan program-program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan,” tutupnya.








