JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Seorang Balita berumur 1,5 tahun di Boyolali ini menderita kelainan jantung. Balita bernama Clarissa Arsya Nurvia, itu pun setiap bulan harus kontrol ke Rumah Sakit di Yogyakarta.
Nur Ismiyati, ibunda Clarissa, mengatakan sakit yang diderita anaknya tersebut diketahui sejak umur 6 bulan. Saat itu Clarissa sakit dan tubuhnya membiru. Anak kedua pasangan Nur Ismiyati (25) dan Febri Nur Hidayah (25), warga ditemui di rumahnya Dukuh Randurejo, RT 01/03, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali itu dibawa ke rumah sakit di Boyolali dan didiagnosa mengalami kelainan jantung.
Menurut Nur, anaknya kemudian di rujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta untuk pengobatan lebih lanjut. Clarissa telah beberapa kali menjalani rangkaian pemeriksaan, di antaranya kateterisasi dan USG jantung.
“Diagnosa ada 9. Kemarin habis kateterisasi, ada tulisannya tapi belum dijelaskan oleh dokternya. Tidak hanya jantung bocor, tapi juga bengkak,” kata Nur Ismiyati, Rabu (15/9/2021).
Nur menambahkan, sakit yang diderita anak perempuannya tersebut berdampak pada tumbuh kembangnya. Di umurnya yang saat ini 1 tahun 6 bulan, Clarissa belum bisa duduk sendiri. Berat badannya pun hanya 6,4 kg.
“Iya berdampak. Saat ini baru bisa bobok (berbaring). Duduk juga kalau didudukkan. Tetapi kalau kelamaan duduk nafasnya ngos-ngosan,” terang dia.
Biaya pengobatan Clarissa pun tidak sedikit. Setiap bulan, Clarissa harus menjalani kontrol ke rumah sakit Dr Sardjito Yogya. Sekali berobat atau kontrol, paling tidak butuh biaya sebesar Rp 600.000.
Selain itu, susu yang dikonsumsi Clarissa, ukuran 400 gram, harganya lebih dari Rp 200.000. Clarissa juga disarankan menjalani operasi. Namun kapan pelaksanaannya belum diketahui.
Untungnya, biaya berobat sudah terkover BPJS Kesehatan. Hanya saja, sejumlah obat yang tidak terkover BPJS Kesehatan, harus membeli sendiri.
“Untuk operasi nantinya, katanya juga tidak semua bisa ditanggung BPJS,” sambung Nur.
Sementara ayah Clarissa, Febri saat ini bekerja di pabrik garment di Boyolali. Sementara ibunya, Nur Ismiyati, kini hanya sebagai ibu rumah tangga.
“Dulu saya juga bekerja, tetapi semenjak anak saya ini sakit, saya keluar, mengurus anak saya,” tambah dia lagi.
Nur berharap, putrinya bisa segera sembuh.
Sementara terpisah Camat Mojosongo, Tusih Priyanta, mengaku belum mendapat laporan tentang adanya salah satu warga Mojosongo yang mengalami kelainan jantung itu. Namun dia menyatakan, akan mengeceknya.
Pihaknya akan berusaha memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.“Kami akan cek, kita edukasi. Ya nanti akan kami bantu kebutuhannya apa kita inventarisir,” ujarnya kepada wartawan. (aji/rit)