JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah untuk mendorong organisasi perangkat daerah melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
“Badan Riset dan Inovasi Daerah inilah nanti akan mendorong inovasi lebih terstruktur, terlembagakan dengan baik, dan target problem solving (penyelesaian masalah) yang baik,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai peluncuran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Senin.
Gubernur telah meminta Penjabat Sementara Sekretaris Daerah Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mewujudkan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah serta mendorong 41 organisasi perangkat daerah (OPD) berinovasi.
Ia mengatakan, setiap bagian atau bidang dalam OPD setidaknya harus bisa menelurkan satu inovasi.
“Setiap kali ada lomba inovasi, tinggal dipilih inovasi mana yang paling bagus dan akan diikutkan,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
“Ikut saja itu sudah bagus. Tradisi inilah yang akan kami dorong, mudah-mudahan bisa berjalan,” ia menambahkan.
Pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, Ganjar berharap OPD hingga tingkat kabupaten/kota bisa berinovasi untuk memudahkan warga mengakses berbagai pelayanan.
Sementara itu, Penjabat Sementara Sekretaris Daerah Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengatakan bahwa pemerintah daerah memang wajib membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah.
“Kami bahas bersama, perintah dari Pak Gubernur sudah jelas, Badan Riset dan Inovasi Daerah ini segera dibentuk di daerah,” ujarnya. (fid/ant)