JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti telur ayam dan gula di pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran di tengah wabah COVID-19 ini, bergerak turun, karena stok melimpah.
Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Minggu, menyebutkan, harga telur yang sebelum Rp20.000/kilogram kini hanya dijual Rp19.000/kg, dan gula dari Rp18.000/kg turun menjadfi Rp16.000/kg, sedangkan minyak goreng stabil Rp13.000/kg, begitu juga beras, dan tepung terigu.
Taufik (38) salah satu pedagang di Pasar Tradisional Sidodadi Solo, mengatakan, turunnya harga telus dan gula karena stok di pasar melimpah, begitu juga beras, minyak goreng, dan tepung terigu.
Harga beras kualitas premium di Pasar Sidodadi Solo dijual stabil mulai Rp10.500/kg hingga Rp12.500/kg, minyak goreng Rp13.000/kg, tepung terigu mulai Rp7.500/kg hingga Rp9.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar sehingga stoknya aman hingga Lebaran mendatang.
Harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti Daging sapi di Pasar Sidodadi ditawarkan stabil mulai Rp105.000/kg hingga Rp110.000/kg, daging ayam Rp28.000/kg hingga Rp30.000/kg, daging kambing Rp90.000/kg. Stok daging di pasar itu, relatif cukup.
Pedagang lainnya Sugiarti (52) menjelaskan harga sayuran di Pasar Sidodadi pada Ramadhan ini, masih normal, dan persediaan barang masih aman, karena pasokan barang dari daerah sentral produksi seperti Boyolali, Karanganyar, dan Salatiga masih lancar.
Menurut Sugiiarti harga cabai rawit merah dijuaal stabil Rp20.000/kg, cabai keriting Rp15.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, kentang Rp13.000/kg, kol Rp8.000/kg, wortel Rp10.000/kg, dan tomat Rp10.000/kg.
Harga komoditas sayuran pada bulan Ramadhan tahun ini, kata dia, lebih murah dan stok cukup banyak dibanding tahun lalu. Padahal, masyarakat juga menghadapi wabah COVID-19 yang belum tahu kapan akan selesainya.
“Saya berharap wabah COVID-19 ini, segera hilang, dan kondisi masyarakat kembali normal beraktivitas,” kata pedagang mengaku asal Boyolali itu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan di tengah wabah COVID-19, pihaknya menurunkan semua petugas untuk menjaga di depan pintu masuk pasar tradisional di Solo, untuk memantau pedagang dan pengunjung yang tidak mengenakan masker.
“Kami razia masker bagi pedagang dan pengunjung pasar. Karena ini, penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Heru.
Heru mengatakan turunya harga telur disejumlah pasar di Solo karena banyak industri yang menggunakan bahan telur seperti pabrik roti produksinya turun, sedangkan gula karena barang impor sudahj mulai masuk pasaran.
“Persediaan barang sembako dan gas elpiji di Solo selama bulan Ramadhan hingga paskaLebaran posisi aman dan cukup,” kata Heru. (fid/ant)