UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Semarang akan menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-48 tahun 2023 mulai hari Sabtu-Minggu tanggal 20 sampai 21 Mei 2023 di Bandungan, Kabupaten Semarang.
Gelaran lima tahun sekali ini guna memilih kepengurusan yang baru masa bakti 2023-2028. Mengawali kegiatan besar akan diadakan acara Opening Ceremony (Pembukaan) di GOR Pandanaran komplek Stadion Wujil Bergas, Kabupaten Semarang.
Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Kabupaten Semarang, Prof Dr Muh. Saerozi, M.Ag dalam surat edaran menyampaikan Musyda diadakan di tahun 2023 ini mengangkat tema ‘Memajukan Kabupaten Semarang Mencerahkan Semesta”.
Sebelumnya melalui surat edaran tertanggal 17 April 2023 PDM Kabupaten Semarang telah menetapkan logo Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Periode Muktamar 48 Kabupaten Semarang yang dominasi warga orange dan biru berbentuk candi dengan angka 48.
Dijelaskan, memaknai logo tersebut mengidentikan Kabupaten Semarang yang memiliki candi tertua dan bersejarah yang terkenal sampai manca negara yakni candi Gedong Songo berada di Kecamatan Bandungan.
“Kabupaten Semarang juga terkenal dengan kekayaan alam danaunya yang luas yakni Rawa Pening, kita identikkan dengan warna biru. Percikan air pada logo, kita artikan sebagai semilir perwujudan angin yang sejuk,” jelasnya.
Dipadu warna hijau dan pepohonan, lanjutnya, mengisyaratkan Kabupaten Semarang memiliki alam yang sangat asri, dengan posisi naik menandakan banyaknya daerah dataran tinggi atau bukit dan gunung menjulang seakan menopang keindahan dan keasrian alam Kabupaten Semarang.
“Pada logo warna kuning mengidentikan sebagai ikan yang tersimpan dalam kekayaan lain di Kabupaten Semarang, diantaranya terdapat potensi besar budidaya ikan. Sedangkan lambang persyarikatan terlihat dari matahari di antara biru (air/angin, red) dan hijau (pengunungan/bukti/hutan, red),” ungkapnya.
Tergambar sinar cahaya matahari sebagai simbol gerakan Islam yang menyebar ke setiap jengkal alam dari gunung, danau, sungai, hutan serta pepohonan. Makna persyarikatan Berkemajuan ditandai dengan warna muda dan tua yang saling melengkapi.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pencapaian level keahlian diawali dari ketidaktahuan (warna muda) serta keberanian untuk mencoba, dan semakin keberanian itu terasah maka akan semakin pekat warnanya bertanda semakin matang.
“Makna persyarikatan Moderat ditandai dengan perbedaan yang saling melengkapi serta mendukung satu sama lain, seperti halnya kombinasi warna yang berbeda beda namun tetap serasi, cocok dan justru memperkaya, menpercantik, dan saling melengkapi satu sama lain,” pungkas Prof Saerozi yang juga menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Salatiga ini.
Sebelumnya, rangkaian menjelang Musyda PDM Kabupaten Semarang mengadakan Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Semarang Periode Muktamar 48 di RM Cikal Gading, Tuntang, Kabupaten Semarang pada tanggal 7 Mei 2023 lalu. (muz)