JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa seluruh warga saat ini wajib mengenakan masker saat berada di luar rumah guna menghindari penularan virus corona baru penyebab COVID-19.
Dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, Presiden menginstruksikan jajaran pemerintah terkait memastikan ketersediaan masker bagi warga.
“Masker ini sekarang ini betul-betul disiapkan dan diberikan kepada masyarakat, karena kita ingin agar setiap warga yang harus keluar rumah wajib memakai masker,” katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga telah menyarankan penggunaan masker saat berada di luar rumah guna mencegah penularan COVID-19 mengingat saat ini kemungkinan ada banyak individu yang terserang COVID-19 dan tidak mengalami gejala sakit namun bisa menularkan virus corona.
“Di awal, WHO menyampaikan yang pakai masker hanya yang sakit, yang sehat tidak. Tapi sekarang tidak, semua yang keluar rumah harus pakai masker,” kata Presiden.
Sementara itu umlah kasus positif tertulari virus corona di Indonesia terus bertambah, tetapi angka penderita yang sembuh pun juga naik.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, Senin (6/4) ini ada 218 kasus, yang membuat total kasus positif corona sejak 2 Maret menjadi 2.491 orang.
“Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 218. Jadi total kasus positif 2.491,” kata Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin.
Penambahan 218 kasus baru hari ini tersebut merupakan rekor atau jumlah terbanyak kasus sejak 2 Maret.
Sebelumnya, penambahan kasus baru per hari tertinggi terjadi pada Jumat 3 April lalu, yakni dengan 196 kasus.
Rekor Senin kemarin bukan hanya soal penambahan kasus baru per hari saja.
Statistik penambahan kasus sembuh per hari ini pun mencatatkan ‘angka terbaik’ sejak 2 Maret.
“Ada 28 pasien sembuh per Senin ini. Total pasien corona yang sembuh sebanyak 192 orang,” kata Yuri.
ebelumnya, penambahan kasus sembuh terbaik tercatat pada 1 April dan 3 April yakni masing-masing sebanyak 22 pasien yang sembuh.
“Kemudian ada yang meninggal, sebelas. Jadi kasus meninggal sebanyak 209 kasus,” tutur Yuri.
Untuk penambahan kasus meninggal per hari, angka tertinggi terjadi pada 1 April kemarin yakni 21..(udi/jpnn/ant)