Joyful Learning Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

Kristina Puji Rahayu, S.Pd. Guru Matematika SMP N 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan
Kristina Puji Rahayu, S.Pd. Guru Matematika SMP N 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan

Di Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan paradigma pendidikan matematika. Terdapat kesadaran yang kuat, terutama dikalangan pengambil kebijakan, untuk memperbaharui pendidikan matematika. Hal tersebut bertujuan agar pembelajaran matematika lebih bermakna bagi siswa dan dapat memberikan bekal kompetensi yang memadai, baik untuk studi lanjut maupun memasuki dunia kerja.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Berdasarkan studi yang dilakukan PISA (Program for International Student Assesment) (Rahayu, 2012:15-16) tahun 2006 menyatakan bahwa kemampuan siswa di Indonesia dalam bidang matematika memiliki skor rata-rata yang rendah. Hal ini bisa jadi di sebabkan karena hingga saat ini matematika merupakan salah satu pelajaran yang menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa siswa,  terutama pelajaran matematika pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Kurikulum 2013 disajikan lebih banyak materi dari pada kurikulum sebelumnya. Materi yang disajikan sedikit lebih rumit ini pada umumnya dikarenakan pembelajaran lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah. Melihat hal itu, beberapa siswa beranggapan bahwa matematika sulit untuk dipelajari dan dipahami. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi malas untuk belajar yang berakibat hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. salah satunya adalah hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Tawangharjo. Kurangnya pencapaian hasil belajar matematika siswa dikarenakan penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dan bervariasi. Siswa seringkali mengalami kesulitan saat mempelajari materi yang membutuhkan cara berpikir abstrak seperti materi aritmatika sosial yang sangat lekat pada kehidupan sehari-hari yang ada lingkungan sekitar kita.

Berdasarkan masalah tersebut maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa menikmati pembelajaran dengan menyenangkan sehingga siswa seolah-olah tidak sedang berpikir dalam situasi abstrak, seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan. Strategi tersebut sesuai dengan kriteria joyful learning , yang menekankan pada proses pembelajaran menyenangkan.

Menurut Mulyasa (2006: 191-194) menyatakan bahwa strategi pembelajaran menyenangkan (joyful learning) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan  terpaksa atau tertekan (not under pressure).

Menciptakan suasana yang menyenangkan dapat dilakukan dengan membuat pembelajaran yang relaks (tidak tegang), belajar dengan diselingi permainan, dorongan semangat, dan pemberian jeda berpikir kepada siswa.

Tahapan Strategi pembelajaran menyenangkan (Joyful Learning) yaitu: 1) Menciptakan lingkungan kelas yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap informasi. 2) Meningkatkan pemahaman dengan menggunakan alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun atau karikatur dan menampilkan isi pelajaran secara visual yang dapat menghidupkan gagasan abstrak mengikutsertakan pelajar kinestetik. 3) Merancang waktu jeda startegis dan mengisinya dengan kegiatan yang menyenangkan seperti

membuat kuis, pertanyaan lucu, humor, penjelasan tentang transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran khususnya pelajaran matematika sehingga berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Oleh:

Kristina Puji Rahayu, S.Pd.

Guru Matematika SMP N 2 Tawangharjo

Kabupaten Grobogan