Jual Alvarez ManCity Untung


MANCHESTER – Man City bersedia melepas Julian Alvarez dengan dana mencapai 95 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun. Jika Atletico Madrid sepakat, maka bisa jadi transfer tersebut akan jadi yang terbesar musim panas ini.
Pertanyaannya, kenapa Atletico Madrid rela menghambur-hamburkan uang sebanyak itu untuk striker yang enggak mesti starter di Man City? Atletico Madrid terbilang jarang membeli pemain dengan harga setinggi langit. Rekor pembelian termahal pecah pada 2019, ketika klub Liga Spanyol itu memboyong Joao Felix dari Benfica.
Julian Alvarez adalah bagian dari apa yang tampak seperti pembangunan kembali mahal oleh Atletico, yang sudah membeli bek Robin Le Normand dari Real Sociedad dan striker Alexander Sorloth dari Villareal, dan juga tampaknya akan membeli gelandang Conor Gallagher dari Chelsea.
Lantas, kenapa Atletico Madrid sampai rela mengucurkan uang bertriliun rupiah demi Julian Alvarez? Harga tersebut terdiri dari biaya awal sebesar 75 juta euro dengan tambahan sebesar 20 juta euro. Ini akan menjadi rekor penjualan bagi City, melampaui 56 juta euro yang dibayarkan Chelsea untuk Raheem Sterling pada 2022.
Alvarez mengatakan dia akan menunggu hingga keterlibatan Argentina di Olimpiade Paris 2024 berakhir sebelum mengambil keputusan mengenai masa depannya.
Manajer Pep Guardiola sangat ingin mempertahankan pemain berusia 24 tahun itu. Guardiola mengatakan pada awal Agustus bahwa dia mengandalkan Alvarez menjelang awal musim.
Namun, seperti yang terjadi pada Ilkay Gundogan, Riyad Mahrez, dan Aymeric Laporte, City tidak akan menghalangi pemain yang ingin hengkang.
Atletico, yang juga telah menyetujui kesepakatan untuk merekrut gelandang Chelsea Conor Gallagher, seperti dikabarkan BBC Sport belum menemukan kata sepakat dengan Alvarez terkait kontrak.
Menurut pakar transfer Fabrizio Romano, proses negosiasi kontrak masih berlangsung. Atletico dikabarkan menyodorkan kontrak dengan durasi lima tahun.
Alavarez bergabung dengan City pada 2022 dari River Plate senilai 14,1 juta pound. Bersama City Alavarez mencetak 36 gol dalam 106 penampilan. Alvarez memenangkan Treble pada musim pertamanya di Etihad dan sang striker tampil dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Atletico Madrid membutuhkan striker berkualitas tinggi. Musim lalu, mereka finis keempat di LaLiga dan hanya mencetak 70 gol liga, 15 gol lebih sedikit dari peringkat ketiga Girona. Tidak ada pemain Atletico yang berada di lima pencetak gol terbanyak liga.
Alvarez tidak hanya mencetak 19 gol tetapi juga mendapat 13 assist, musim lalu. Dia melakukan ini sambil harus bermain di berbagai posisi berbeda untuk mengakomodasi pemain bintang City lainnya.
Pencetak gol terbanyak Atletico Antoine Griezmann, yang mencetak 16 gol musim lalu, berusia 33 tahun, dan berpotensi mulai melihat penurunan performa dalam beberapa musim ke depan, sementara Atletico menjual pencetak gol tertinggi kedua mereka Alvaro Morata, yang mencetak 15 gol LaLiga musim lalu, ke AC Milan.
Meskipun mahal, beberapa pihak mengklaim bahwa dia seharusnya bisa lebih mahal lagi. Dengan usia dan potensi yang memiliki dampak besar pada nilai-nilai, Alvarez adalah salah satu dari hanya tiga pemain berusia di atas 23 tahun yang masuk sepuluh besar, tetapi pada usia 24 tahun, ia baru saja akan mencapai tahun-tahun puncaknya.
Man City bersedia membiarkannya pergi karena mereka tidak ingin mempertahankan pemain yang tidak bahagia di klub di luar keinginan mereka, tetapi kontraknya di Manchester masih akan berjalan hingga 2028, dan kontrak panjang itu menambah secara signifikan perkiraan nilai transfernya.
Mengingat label harga Alvarez, ada perbandingan dengan Joao Felix, yang dibeli oleh Atletico dengan biaya besar tetapi belum memenuhi potensinya. Berbeda dengan Felix, Alvarez sudah menunjukkan bahwa ia bisa tampil di level tertinggi.
Jika statistik keseluruhannya dibandingkan dengan striker lain, maka rekor mencetak golnya tidak begitu mengesankan, tetapi itu sebagian besar karena Alvarez sering digunakan di lini tengah daripada sebagai striker utama.
Jika dimainkan sebagai penyerang tengah setiap minggu, statistiknya mungkin bisa lebih tinggi. Menurut Transfermarkt, ia mencetak rata-rata 0,63 gol per 90 menit sebagai striker, dibandingkan dengan 0,43 gol non-penalti per 90 menit pada tahun lalu di semua posisi. (bls/bol/riz)

iklan
iklan