Jumlah Dibatasi, Wisatawan Lega Bisa ke Karimunjawa

Wisata di kepulauan Karimunjawa mulai menggeliat meskipun dengan junlah yang dibatasi.

JATENGPOS.CO.ID, JEPARA – Salah satu destinasi wisata andalan Jawa Tengah,  Kepulauan Karimunjawa, kembali dibuka untuk umum, Jumat (16/10/2020). Namun, sejumlah aturan ketat diterapkan sebagaimana ketentuan protokol kesehatan. Pengunjung harus selalu mengenakan masker dan harus menunjukkan hasil negatif rapid test

 

Salah satunya disampaikan Rahmad Yasir yang selama sepekan berada di Karimunjawa. Dia harus melalui sejumlah protokol kesehatan sebelum masuk ke Pulau Karimunjawa.

 


“Kalau mau ke sini harus rapid test dulu. Kalau saya untuk menjaga agar tidak terkena virus, ya pakai masker, cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Harus ikuti protokol kesehatan,” ujarnya.

 

Pelancong lain, Budi, mengaku menyambut gembira kabar dibukanya kembali wisata di Karimunjawa. Dia langsung mencari tiket dan melakukan rapid test untuk menyambut akhir pekan di Karimunjawa. “Saya sudah sangat rindu pantai yang tenang,” selorohnya.

Baca juga:  Universitas Padjadjaran Fun Bike 2018 Gaungkan Asian Games di Tanah Pasundan

 

Sementara itu, suasana di Pulau Karimunjawa mulai diwarnai pelancong yang masuk. Salah satu spot pantai yang digemari wisatawan adalah Pantai Bobi.

 

Pengelola Pantai Bobi, Sumadi, mengatakan semenjak dibuka untuk umum pada Jumat lalu, sudah sekitar 100 orang mampir. Menurutnya, ini adalah dampak positif dibukanya wisata Karimunjawa.

 

“Kebanyakan dari luar kota. Ya secara bertahap sedikit-sedikit sudah ada sekitar seratusan,” ungkapnya.

 

Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa Titik Sudarwanti berharap, wisatawan dan mereka yang punya kepentingan di areal tersebut mematuhi protokol kesehatan.

 

“Sesuai rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah, yang akan masuk ke Karimunjawa harus menjalani rapid test. Dari segi umur mulai dari 10-60 tahun, dan menerapkan protokol kesehatan,” urainya.

Baca juga:  Terimbas Pandemi, Produsen Konveksi Rambah Masker Premium  

 

Pada tahap pertama, hanya 100 orang wisatawan yang boleh memasuki Karimunjawa. Hal itu sesuai dengan arahan dari Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), berdasarkan daya dukung lingkungan.

 

“Tujuannya agar, tidak terlalu banyak wisatawan yang berkumpul dalam satu titik destinasi wisata,” paparnya.

 

Ke depan, pihaknya bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi, apakah protokol kesehatan yang dilakukan berjalan baik. Jika lancar, tanpa adanya kasus virus corona di Karimunjawa, dimungkinkan kuota wisatawan ditambah. (rit)