JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Menapak usia ke 63, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) makin dekat menjadi World Class University. Hal tersebut ditandai dengan diraihnya peringkat ke tiga dunia Universitas Islam Terbaik versi Unirank, setelah Cairo University dan Shahid Baheshti University of Medical science.
Kabar gembira tersebut disampaikan Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif, dalam pidato Rektor saat upacara Milad ke 63 UMS, yang digelar secara terbatas di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Sabtu (30/10/2021).
“Mengawali laporan kinerja UMS sepanjang tahun ini, kami sampaikan bahwa pada 27 Oktober kemarin, kami mendapat informasi UMS meraih peringkat ke tiga dunia Universitas Islam Terbaik versi Unirank, ini sangat membanggakan. Juga tahun ini UMS menduduki ranking ke 2 PTS Indonesia versi 4ICU,” Ungkap Prof Sofyan.
Selain prestasi UMS ditingkat internasional, Rektor juga menyampaikan sejumlah prestasi lain, diantaranya pada tahun ini, ditengah pandemi, UMS menambah tiga Guru Besar baru, yakni Prof. Dr. Anam Sutopo, M.Hum (Kepala Biro Sekretariat Rektorat); Prof. Ir. Marwan Efendi, MT. Ph.D (Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pasca Sarjana UMS) dan Prof. Ir. Supriyono, MT, Ph.D (WR V UMS).
Tiga Guru besar tersebut akan dikukuhkan pada tanggal 13 November 2021, bersama Prof. Dra. Kun Harismah, M.Si, Ph.D, Kepala HKI Lembaga Riset UMS yang telah mendapatkan SK Guru Besar setahun sebelumnya.
Selain itu untuk tingkat mahasiswa, ada sebanyak 66 prestasi tingkat nasional yang diraih sepanjang tahun 2021 ini.
“UMS berharap bisa menjadi arah perubahan terhadap berkembangnya
peradaban dunia yang dinamis dan berkemajuan.” Ungkap Rektor.
Milad ke 63 UMS, juga dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, sejumlah pejabat Muhammadiyah, juga Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang turut hadir, mengucapkan selamat Milad ke-63 untuk UMS serta mengucapkan selamat atas segala capaian prestasi yang membanggakan selama ini.
“Apa yang telah dicapai dan dikhidmatkan UMS bersama seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dengan berbagai prestasi yang membanggakan sesungguhnya merupakan wujud dari pengkhidmatan untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan,” kata Haedar
Haedar menambahkan, bahwa Muhammadiyah dalam perjalanan sejarah kelahirannya, sejak 1912 selalu berkomitmen dan berkhidmat memajukan bangsa dan umat lewat pendidikan tanpa berhitung-hitung.
“Muhammadiyah juga tidak pernah mengklaim pemilik republik ini biarpun jelas berperan penting dalam mendirikan republik ini. Yang paling penting bagi Muhammadiyah adalah melakukan amalan-amalan nyata,” tegasnya.
Acara milad juga dilakukan secara daring, yang dihubungkan dengan sejumlah tokoh dan alumni UMS di berbagai kota di Indonesia dan dunia. Upacara ditutup dengan pemberian penghargaan pada 60 dosen berprestasi. (Dea/bis)