Kampanye Digital Menyongsong Tahun Politik 2018

Suparto, S.Sos, MM, Dosen Pengantar Ilmu Politik STIA Madani Klaten.

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Banyaknya politikus yang terjerat kasus korupsi merupakan salah satu akibat dari biaya politik yang mahal. Biaya politik yang mahal ini lebih banyak dari unsur biaya kampanye. Entah dari mana sumber dana kampanye itu.

Mahalnya biaya kampanye yang antara lain terdiri dari biaya pencitraan, baik secara above the line maupunbelow the line masih mendominasi komponen biaya kampanye. Baik politikus yang berkantong tebal maupun tipis apabila biaya yang dikeluarkan tersebut melebihi pendapatan yang akan diterima, maka perangkap sudah ada di depan mata.

Beberapa waktu yang lalu pendaftaran partai politik peserta pemilu 2019 telah dimulai walaupun masih ada sengketa di MK. Artinya, tahapan pemilu sudah dimulai, dan nanti akan mencapai puncaknya di 2018. Puncak tahapan pemilu yang sangat penting bagi politikus adalah pencitraan dan elektibilitas partai.  Jika pada tahun 2018 salah mengambil keputusan, maka pada 2019 akan menunai kekalahan.

Perlu diketahui pada saat ini, berdasarkan data Tetra Pak Index 2017 yang belum lama diluncurkan, tercatat ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial, atau berkisar di angka 40 persen. Dari data tersebut politikus sudah seharusnya membaca bahwa telah terjadi perubahan dari era komunikasi konvensional ke digital. Dan yang pasti terjadi adalah efektivitas komunikasi harus menyesuaikan rra digital tersebut.

Kampanye digital merupakan upaya mengomunikasikan figur/partai kepada audiens/calon pemilih sesuai dengan daerah pemilihan ( DP). Uang BBM, produksi spanduk, flyer, kaos, baliho maupun penyelenggaraanevent akan menjadi persiapan para politikus dalam sebuah kampanye. Berapa jumlah yang mau disasar? Berapa biaya yang dibutuhkan? Seberapa efektikah saat ini? Cara cerdas saat ini adalah melihat tren era digital.

Dari data pengguna internet dan media sosial di atas menunjukkan bahwa angka 40 persen sangat penting diperhitungkan oleh politikus untuk dijadikan pemilih loyal. Ada beberapa cara kampanye digital yang bisa dipilih oleh para politikus, antara lain media sosial, email, iklan display, mobile ad.

Ada beberapa model kampanye yang bisa digunakan para politisi. Berikut adalah bentuk kampanye yang bisa digunakan.

  1. Kampanye Display Ad

Merupakan cara kampanye paling awal. Diawali sejak adanya website tahun 1990-an. Iklan akan muncul dengan berbagai variasi ukuran dan lokasi, tergantung dari kesepakatan. Biasanya iklan ini akan terhubung dengan website si pemasang iklan agar mendapatkan informasi lebih lanjut. Kelebihannya desain yang menarik akan menjadi daya pikat pengunjung web, selanjutnya akan klik link yang ada. Kelemahannya, biaya relatif, tergantung dari peringkat web tersebut.

  1. Kampanye Sosial Media

Tiga urutan media sosial tertinggi di Indonesia saat ini adalah Facebook, Instagram dan Youtube. Tentu saja cara pemanfaatan media ini harus tepat, bukan hanya gratisan, tapi perlu juga berbayar. Artinya , jika berbayar harus mengetahui sasaran iklan tersebut, dan berapa anggaran yang perlu disiapkan. Kelebihannya, populasi banyak, sehingga bisa efektif jika tepat dalam memilih sasaran. Kekurangannya, identitas ada yang tidak valid, sehingga perlu dilakukan kroscek validitas datanya. Ada biaya untuk jangkauan yang lebih banyak dalam waktu lebih pendek.

  1. Kampanye Email Marketing

Salah satu alternatif kampanye yang perlu dilakukan adalah dengan cara mengirim email. Tentu saja alamat tujuan email tersebut sesuai dengan sasaran yang dituju. Cara mendapatkan data alamat email ini pun sudah banyak software yang bisa mencari alamat email sesuai sasaran kita. Kelebihannya adalah, biaya lebih murah karena mengikuti penggunaan internet. Selain itu, biaya murah, dan bisa diatur kapan dan siapa yang mau dikirim. Kekurangannya adalah soal validitas data dengan domisili kadang tidak up to date, sehingga perlu verifikasi ulang.

  1. Kampaye Messenger

Ada beberapa tipe messenger. Yang pertama adalah SMS. Saat ini telah tersedia software kirim SMS massal dari PC/laptop, sekali kirim bisa ribuan. Berikutnya adalah Whatsapp Blast, yaitu kirim pesan massal melalui Whatapp, yang juga telah tersedia software-nya, sehingga tidak perlu satu persatu kirim pesan. Berikutnya adalah Line Blast, yaitu kirim pesan massal melalui aplikasi Line, yang juga telah tersediasoftware-nya. Dan terakhir adalah Telegram Blast, kirim pesan massal ke kontak Telegram yang ada di akun kita.

Kelebihannya, isi pesan bisa diterima 24 jam sehingga mudah untuk diingat si penerima pesan. Isi pesan bisa teks, video maupun gambar. Kekurangannya, penerima bisa melakukan blokir terhadap nomor pengirim jika isi pesan tidak memberi manfaat kepada penerima.

Dari empat bentuk atau cara promosi tadi, para politikus harus melakukan upaya efektif dan efisien agar kampanye yang dilakukan produktif, dan pasti total biaya yang dikeluarkan tidak melebihi pendapatan yang akan diterima agar tidak berisiko korupsi, yang pada akhirnya penjara yang telah menanti. (OlehSuparto, S.Sos, MM, Dosen Pengantar Ilmu Politik STIA Madani Klaten)