Kampanye Hitam Serang Sudirman-Ida, Beredar Spanduk Khilafah

Salah satu spanduk SARA untuk menyerang pasangan Sudirman-Ida yang terpasang di Pantura Jateng. Spanduk itu diduga dipasang secara sistematis.

JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG – Isu SARA mulai digunakan untuk menyerang pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah pada massa kampanye Pilgub Jateng 2018. Spanduk bergambar Sudirman-Ida dengan kata-kata tegakkan Jateng berkhilafah dan mewujudkan kota santri bersyariah dengan logo PKS bertebaran disejumlah wilayah di Jateng.

Tidak jelas siapa yang memasang spanduk tersebut dan sejak kapan spanduk itu dipasang. Yang jelas, spanduk itu paling banyak terpasang di wilayah Pantura Jateng, seperti Tegal dan Pekalongan.

Selain spanduk, sebelumnya beredar pesan singkat melalui SMS yang disebarkan dengan tulisan“Arep Jateng seperti Suriyah? Medeni ki.. Sudirman Said pengen nerapken Khilafah ning Jateng.. iki NKRI lurr.”

Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng Hadi Santoso mengatakan spanduk tersebut berisi fitnah.

iklan
Baca juga:  Tak Ada yang Berani, Pilgub Jateng Tanpa Calon Perseorangan

Menurutnya, PKS tak pernah mengeluarkan spanduk semacam itu. Dia mengatakan pihaknya akan melaporkan ke Bawaslu dan Panwaslu.

“Kami sangat menyesalkan kampanye hitam yang isinya fitnah dan disebarkan secara massif, terstruktur dan sistematis,”kata Hadi dalam keterangannya Rabu (18/4).

Hadi menuturkan pihaknya menyerahkan masalah ini kepada Bawaslu agar pelaku yang memasang spanduk tersebut bisa diproses secara hukum dan UU Pemilu

“Kader dan Pengurus PKS di Jateng sama sekali tidak ada satu pun yang mengarahkan, mencetak dan memasang spanduk seperti tersebut,”ungkapnya.

Politikus PKS ini juga telah meminta kepada para kader PKS dan relawan untuk mencopot spanduk tersebut. Selain itu, dia juga meminta kepada para relawan untuk memotret spanduk tersebut dan melaporkannya kepada Bawaslu.

Baca juga:  Sudirman Timang Rustri dan Gus Yusuf

Hadi mengungkapkan pihaknya lebih menghargai adanya negative campaign, dalam artian suatu pihak memberikan analisisnya tentang kelemahan program-program Sudirman-Ida dibandingkan dengan kampanye hitam seperti ini.

Kemudian Hadi juga menyatakan pihaknya ingin agar Bawaslu bisa lebih responsif lagi dalam menghadapi peristiwa kampanye hitam ini.”Saya kira ini adalah kampanye hitam dengan taraf yang sudah keterlaluan, ini adalah cara-cara PKI,” kata Hadi. (udi/muz)

iklan