JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kepolisian terus berusaha menghapus stigma negatif dalam proses perekrutan calon anggota Polri. Kecenderungan yang muncul adalah stigma yang menganggap proses rekrutmen polisi harus membutuhkan banyak biaya agar mudah diterima.
Stigma itu yang terus dihapus oleh Polri dengan menegaskan proses rekrutmen anggota Polri tidak dipungut biaya dan tidak ada istilah titip-menitip.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono usai memimpin ikrar bersama panitia daerah rekrutmen anggota Polri TA 2018 di kawasan Tugu Muda, Semarang, Kamis (15/3) malam.
Ikrar yang dibacakan di tempat bersejarah tersebut diikuti oleh sekitar 250 panitia daerah Jawa Tengah. Terdiri dari panitia Polda Jateng dan masing-masing Polres jajaran di Jawa Tengah.
“Pembacaan ikrar di tempat bersejarah imi untuk membulatkan tekad agar calon polisi yang akan kita rekrut ini berintegritas dan berkualitas, sehingga anggota Polri ke depannya dapat mengemban tugas sebagai pelindung dan pengayom bagi masyarakat,” katanya di depan ratusan anggota dari perwakilan Polda Jateng dan Polres se-Jateng.
Condro mengatakan ikrar tersebut merupakan tindak lanjut dari Rakernis SDM Polda Jateng yang digelar di Wisma Perdamaian pada Kamis (15/3) siang. Adapun dalam ikrar tersebut terdapat beberapa poin penting.
Di antaranya, panitia rekrutmen akan melaksanakan proses rekrutmen yang jujur, bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Selanjutnya, tidak memberikan toleransi terhadap berbagai bentuk intervensi, katabelece atau titip-menitip. Selain itu juga berkomitmen untuk tidak melakukan penyimpangan dalam bentuk apa pun.
“Ikrar yang telah kita ucapkan tadi agar dapat diimplementasikan oleh semua anggota, khususnya panitia rekrutmen calon anggota Polri,” pesan Condro kepada anggotanya.
Disinggung terkait anggapan dan ketakutan masyarakat mengenai masuk Polri harus mengeluarkan banyak uang, Condro kembali menegaskan bahwa rekrutmen anggota Polri tidak dipungut biaya alias gratis.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerima permintaan seseorang yang mengatasnamakan anggota Polri atau panitia rekrutmen yang akan memudahkan proses rekrutmen. Pasalnya dalam proses rekrutmen anggota Polri sudah tidak ada istilah titip-menitip, apalagi suap.
Proses rekrutmen anggota Polri dimulai pada bulan April, diawali perekrutan Bintara Polisi. Perekrutan ini berdasarkan kualitas calon anggota. Hal itu sudah dibuktikan pada proses perekrutan anggota Polri pada tahun 2017 lalu.
“Proses perekrutan ini semua berpulang kepada calon anggota. Jadi dari sekarang bisa menyiapkan diri dengan berlatih dan belajar sampai saat nanti mulai proses rekrutmen. Kami komitmen untuk merekrut anggota berdasarkan kualitas, sudah bisa dilihat dari hasil rekrutmen tahun lalu yang sudah bagus secara kualitas. Bahkan ada juga anggota baru yang berasal dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Pekalongan,” pungkas Condro. (har/drh)
iklan