Kebiadaban Israel tak Henti: Serang Sekolah Tempat Pengungsian Warga Gaza, 15 Orang Tewas

SERANGAN LAKNATULLAH: Bangunan pengungsian warga di Gaza luluh lantas diserang pasukan zionis Israel laknatullah. FOTO:DOK/IST

JATENGPOS.CO.ID, RAFAH– Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Israel kembali menembak gedung sekolah tempat pengungsian warga Gaza pada Minggu malam waktu setempat. Akibatnya, 15 orang tewas dan 50 orang terluka dalam serangan itu.

“Sekolah Al-Mufti dibombardir dengan tembakan besar artileri Israel, mengakibatkan korban tewas awal 15 orang syahid, termasuk anak-anak, wanita dan seluruh keluarga, dan 50 orang terluka,” kata Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Bassal dilansir AFP, Senin (14/10/2024).

“Sekolah ini menampung ratusan pengungsi dari berbagai keluarga, termasuk beberapa dari Gaza, wilayah selatan, dan berbagai wilayah di Jalur Gaza,” tambahnya.

Gedung sekolah yang diserang Israel itu adalah tempat penampungan bagi pengungsi Palestina di Kamp Nuseirat di Gaza Tengah. Sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Jalur Gaza yang terkepung telah menjadi pengungsi setidaknya sekali akibat perang, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dan banyak di antara mereka yang mencari perlindungan di gedung-gedung sekolah.

iklan
Baca juga:  Perempat Final, Indonesia Siapkan Formasi Terbaik

Dilansir dari detikcom, militer Israel mengatakan pihaknya sedang “menyelidiki laporan tersebut”.

Diketahui, serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menewaskan sedikitnya 28 orang di Deir el-Balah, Gaza. Militer Israel sering menuduh Hamas bersembunyi di gedung sekolah tempat ribuan warga Gaza mencari perlindungan – tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina.

Warga sipil adalah pihak yang paling terkena dampak serangan Israel, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.227 orang selama setahun terakhir, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. PBB pun mengakui angka tersebut.

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat mendesak negeri Yahudi itu untuk segera mengatasi “kondisi bencana” di antara warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terkepung. Di depan Dewan Keamanan PBB, AS mendesak Israel untuk berhenti “memperparah penderitaan” dengan membatasi pengiriman bantuan.

Baca juga:  Larangan Terbang Uni Eropa Dicabut, Pariwisata Makin Moncer

Mengacu pada laporan tentang kondisi kumuh di Gaza selatan dan tengah, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan: “Kondisi bencana ini telah diprediksi beberapa bulan yang lalu, namun, masih belum ditangani. Itu harus diubah, dan sekarang.”

“Kami menyerukan Israel untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk melakukannya,” katanya dalam pernyataan yang lugas, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (11/10/2024).

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, bertemu untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza yang dilanda perang antara Hamas dan Israel. Perang yang telah berlangsung setahun itu telah menewaskan hampir 42 ribu orang, dan hampir seluruh populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi.

Baca juga:  Nasib Buruk Najib Razak, Kalah Pemilu Diburu KPK Malaysia

Thomas-Greenfield juga merespons perintah Israel baru-baru ini bagi warga sipil di utara Gaza untuk mengungsi lagi, dengan mengatakan mereka harus dapat kembali ke masyarakat untuk membangun kembali Gaza.

“Tidak boleh ada perubahan demografi atau teritorial di Jalur Gaza, termasuk tindakan apa pun yang mengurangi wilayah Gaza,” kata Thomas-Greenfield. (dtc/muz)

iklan