Kedepankan Langkah Antisipasi yang Konsisten untuk Cegah Korban Jiwa pada Bencana Alam

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – Pelatihan tanggap darurat yang konsisten bagi masyarakat di kawasan rawan bencana penting dilakukan, menghindari terjadinya korban jiwa saat bencana alam terjadi.

“Para pemangku kepentingan harus konsisten membangun kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, agar memahami pentingnya langkah-langkah tanggap darurat saat terjadi bencana,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan pada periode 1 Januari – 18 November 2021 terjadi 2.461 bencana di Indonesia.

Berdasarkan catatan tersebut, Lestari berharap, para pemangku kepentingan di pusat dan daerah selalu mengedepankan upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bencana alam untuk menghindari timbulnya korban.


Baca juga:  Pertamina Sebut Tak Ada Kenaikan Harga BBM Akibat Pelemahan Rupiah

Langkah antisipasi yang bisa dilakukan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, antara lain memberi
pengetahuan dan pemahaman yang cukup kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan bencana, terkait sejumlah tindakan yang harus segera dilakukan bila terjadi bencana alam.

Penyebarluasan peta wilayah rawan bencana dan pelatihan terkait langkah tanggap darurat yang ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan bencana, ujar Rerie, harus konsisten dilakukan untuk mengurangi kepanikan masyarakat saat terjadi bencana alam.

Selain itu, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem peringatan dini yang diterapkan juga penting, sehingga cukup waktu bagi masyarakat untuk menghindari dampak bencana yang lebih parah.

Baca juga:  Polisi Usut Viral Perawat Gerayangi Pasien

Karena itu, tegas Rerie, sejumlah informasi yang bisa dipakai untuk mendukung upaya mengantisipasi bencana alam harus selalu tersedia serta mudah dipahami masyarakat dan para pemangku kepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam mengantisipasi ancaman bencana alam.

Rerie berharap, di negeri yang dikelilingi rangkaian gunung berapi ini kolaborasi para pemangku kepentingan yang berperan sebagai penyedia informasi cuaca dan ancaman bencana alam, serta pengorganisasian elemen masyarakat dalam mengantisipasi bencana alam, berjalan dengan baik.

Tanpa kerja sama para pemangku kepentingan dan masyarakat yang baik dalam mengantisipasi bencana alam, menurut Rerie, potensi munculnya korban dalam setiap terjadi bencana alam di tanah air akan terus meningkat.(udi)

Baca juga:  5 September Jokowi Diagendakan Resmikan Palapa Ring Timur Papua