JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA– Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertanggung jawab penuh atas kekalahan dari Jepang. Skuad Garuda harus tumbang dengan skor 0-4 saat menjamu Jepang pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Jumat (15/11/2024) malam.
Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, yang dipenuhi suporter menjadi saksi kekalahan kedua bagi timnas Indonesia.
Tentunya, hasil ini membuat perjalanan skuad Garuda semakin terjal untuk masuk ke babak selanjutnya. Arab Saudi akan jadi ujian selanjutnya bagi timnas pada laga yang akan digelar 19 November mendatang.
Erick Thohir di depan pemain timnas Indonesia mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawabnya. Menurutnya, ini merupakan kekalahan yang cukup menyakitkan terutama bagi masyarakat Indonesia.
“Selesai pertandingan saya bertemu media, mereka semua ada di luar. Apa yang saya katakan kepada mereka itu menjadi tanggung tanggung jawab saya sebagai Ketua Umum PSSI,” kata Erick Thohir dilansir BolaSport.com dari laman Instagram pribadinya.
Diketahui, Timnas Indonesia tampil menyakinkan di menit awal, justru kedodoran di pertengahan babak pertama. Hasil akhir pertandingan pun cukup memprihatinkan, Tim Garuda harus menelan pil pahit, dikalahkan Jepang dengan skor 4-0.
Bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024) malam WIB, awalnya, sebuah serangan cepat dilancarkan Tim Garuda pada menit kedelapan.
Berawal dari umpan panjang Thom Haye, Ragnar Oratmangoen berhasil mendapatkan bola dan menggiringnya hingga berhadapan dengan Zion Suzuki. Sayangnya, upaya Ragnar Oratmangoen menggocek kiper Jepang itu gagal sehingga bola akhirnya justru terbuang begitu saja.
Setelah itu, Timnas Indonesia kembali mendapatkan dua peluang lagi sebelum permainan genap 15 menit. Namun, umpan silang dari sisi kanan yang dilepaskan Kevin Diks dan Rafael Struick dari sisi kiri tidak disambut oleh rekannya.
Jepang kemudian menaikkan intensitas serangan dan membuat gawang Timnas Indonesia sempat terancam. Namun, kepiawaian Maarten Paes dan upaya Kevin Diks melakukan duel udara cukup untuk mengamankan gawang Tim Garuda.
Jepang akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan pada menit ke-34 lewat gol yang dicetak oleh Koki Ogawa yang mendapatkan umpan dari Daichi Kamada di depan gawang Timnas Indonesia yang kosong.
Berawal dari Daichi Kamada yang lolos dari pengawalan Jay Idzes dan berhadapan dengan Maarten Paes, bola dioper kepada Koki Ogawa yang dikawal Justin Hubner. Sayangnya, upaya Justin Hubner menghalangi Koki Ogawa gagal sehingga kebobolan pun tak bisa terhindarkan.
Hanya butuh waktu lima menit, Jepang berhasil menggandakan keunggulan lewat gol yang dicetak Takumi Minamino. Berawal dari umpan silang Kaoru Mitoma, Minamino langsung menyambar dan melepaskan tembakan yang membuat bola membentur tiang gawang dan masuk ke dalam gawang Timnas Indonesia tanpa bisa dijangkau oleh Maarten Paes.
Gol kedua Jepang tak lepas dari hilangnya Kevin Diks dari lapangan. Debutan Timnas Indonesia itu mengalami cedera dan sedang mendapatkan perawatan. Pada akhirnya Kevin Diks ditarik keluar dan digantikan Sandy Walsh pada menit ke-40.
Pada masa injury time babak pertama, Timnas Indonesia sempat mendapatkan peluang dari akselerasi yang dilakukan Yakob Sayuri dari sisi kanan lapangan. Sayangnya, tembakan Yakob masih bisa dihalau oleh Zion Suzuki. Babak pertama berakhir, Timnas Indonesia tertinggal 0-2 dari Jepang.
Di babak kedua, Jepang berhasil menambah keunggulan menjadi 3-0 setelah blunder yang dilakukan Maarten Paes. Bola tendangannya justru mengarah tepat di kaki Hidemasa Morita, yang dengan leluasa melepaskan tendangan datar yang tak mampu diantisipasi Jay Idzes, dan terjadi gol di menit ke-48.
Maarten Paes terpaksa kembali memungut bola dari gawangnya untuk keempat kalinya setelah Yukinari Sugawara di menit ke-69 mencetak gol keempat Jepang. Skor sementara 0-4 untuk keunggulan Samurai Biru. Skor ini sekaligus bertahan sampai pertandingan berakhir.
Pada pertandingan ini Timnas Indonesia menerapkan 5-3-2. Shin Tae-yong mencoba untuk menekankan pada kekuatan pertahanan sambil tetap memiliki fleksibilitas dalam menyerang.
Strategi ini dilakukan untuk menghalau serangan cepat Jepang. Namun fakta di lapangan berkata lain. Skema permainan Timnas Indonesia tidak berjalan sesuai rencana. Dari segi penguasaan bola Timnas Indonesia tertinggal jauh 24 persen berbanding 76 persen.
Tak hanya itu saja, akurasi passing juga tak berjalan baik. Timnas Indonesia memiliki 76 persen akurasi passing. Ini berbanding terbalik dengan Jepang yang mampu menciptakan 90 persen. Situasi inilah yang membuat Timnas Indonesia tampil berada di bawah tekanan.
Kekalahan ini ranking FIFA Indonesia mengalami penurunan poin, meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan. Pengurangan Poin: -2.93 poin. total Poin Baru: 1115.94 poin, dengan penurunan ini, Indonesia akan berada di bawah Malaysia dalam ranking FIFA. Saat ini, Malaysia memiliki poin sebesar 1116.89, sedikit lebih tinggi dari perolehan poin baru Indonesia jika kalah dari Jepang.
Sekaligus mempersempit peluang, tetapi tidak menutup jalan sepenuhnya. Indonesia masih memiliki beberapa pertandingan sisa untuk mengumpulkan poin tambahan dan memperbaiki posisi di klasemen.
Untuk tetap berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia harus minimal berada di peringkat 4 klasemen Grup C. Posisi ini memungkinkan Indonesia untuk melanjutkan perjuangannya ke ronde keempat kualifikasi.
Saat ini, Indonesia tertinggal 2 poin dari Bahrain (5 poin), dan 3 poin dari Australia, Arab Saudi, serta China yang masing-masing mengantongi 6 poin. Kekalahan menjadikan Timnas bertahan di dasar klasmen sementara peringkat 6 di Grup C, jadi juru kunci. (dbs/muz)