JATENGPOS. CO. ID, PURWOREJO- Kelas Literasi Guru Purworejo, melaunching Buku antologi Puisi berjudul Bunga Rindu Tumbuh Mekar di Atas Batu dan Buku Geguritan berjudul Samudraning Pepeling, di Pendopo Kabupaten Purworejo, pada Rabu (31/7/2024).
Launching ditandai dengan pemotongan pita, pemukulan kentongan serta penyerahan buku oleh Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH. Launching buku dilaksanakan dalam event bertajuk Berliterasi bersama Sekolah Penggerak di Kabupaten Purworejo.
Selain itu, dalam acara yang dihadiri oleh seratusan peserta dari unsur para Kepala Sekolah Penggerak, PGRI, Korwilcambidik, Ketua Subrayon SMP, dan pegiat literasi Purworejo itu juga diisi dengan penyerahan penghargaan bagi para pelajar berprestasi yang menjadi juara Lomba Literasi, FLS2N, OSN, dan O2SN Tahun 2024 serta Talkshow Sekolah Penggerak. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, bersama Kepala Dindikbud, Wasit Diono.
Acara yang juga diinisiasi oleh Bidang Pengembangan Kurikulum Bahasa dan Sastra pada Dindikbud Kabupaten Purworejo itu menjadi semarak dengan penampilan beragam karya kreativitas literasi siswa dan guru.
Ketua Kelas Puisi Guru Kabupaten Purworejo, S. Sri Rahayu, S.Pd.SD, mengatakan buku yang dilaunching merupakan Buku Antologi Puisi karya Guru berjudul Bunga Rindu Tumbuh Mekar Diatas Batu dan Buku Antologi Geguritan berjudul Samuderaning Pepiling serta Buku Antologi Puisi karya siswa berjudul Karya Terpilih Lomba Literasi Purworejo juga Buku Antologi siswa berjudul Bergerak Berliterasi dan Buku Tunggal berjudul Gurit Kanggo Cah Bagus karya Erti Widaryati.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas guru-guru di Purworejo dalam bidang literasi, meningkatkan rasa percaya diri guru di Kabupaten Purworejo terhadap kegiatan literasi yang dihasilkan, mengembangkan imajinasi, ide dan gagasan serta bakat kegiatan literasi para guru, di Kabupaten Purworejo, melatih untuk berpikir kritis terhadap alam dan lingkungan sekitar bagi guru, di Kabupaten Purworejo, dan melestarikan kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah, khususnya kebudayaan daerah Jawa Tengah,” kata S. Sri Rahayu.
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga mengundang Kepala Sekolah SDIT Salsabila Purworejo yang juga sebagai Trainer Pembinaan guru/ustadz dan Pendongeng, Wuntat Wawan Sembodo, S. Ag, sebagai nara sumber untuk berliterasi, kemudian juga talkshow yang disampaikan oleh sekolah penggerak.
Menurutnya dari sekolah- sekolah saat ini sudah banyak bermunculan trik- trik untuk meningkatkan literasi karena banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah baik sekolah yang belum sebagai sekolah penggerak maupun yang sudah jadi sekolah penggerak.
“Manfaat dari kegiatan ini diharapkan bisa memaksimalkan usaha guru dalam kegiatan literasi, menyalurkan dan mengembangkan bakat guru di Kabupaten Purworejo dalam hal cipta dan baca puisi/geguritan, cipta baca cerpen / cerkak, juga untuk melestarikan sastra dan kebudayaan daerah di kalangan guru dan siswa,” harapnya.
Kabid Pengembangan Kurikulum Bahasa dan Sastra Dindikbud, Dwi Handayani SE MM, menyampaikan bahwa kegiatan Berliterasi bersama Sekolah Penggerak bertujuan untuk meningkatkan pengembangan literasi di Kabupaten Purworejo. Selain itu sebagai wujud nyata dari hasil Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) baik di semua sekolah, sekolah penggerak, dan komunitas guru literasi.
“Literasi kita masih rendah. Saya ingin di Purworejo nanti literasinya semakin meningkat. Anak- anak suka membaca, suka mendengarkan cerita mulai usia dini, kemudian dikembangkan dengan kreativitas literasi lainnya,” kata Dwi Handayani.
Disebutkan, ada 14 sekolah penggerak di Kabupaten Purworejo yang terdiri atas 5 PAUD, 4 SD, dan 4 SMP. Menurutnya, Sekolah Penggerak merupakan sekolah pilihan dan diharapkan dapat menjadi acuan sekolah lain dalam berliterasi.
“Kami menggandeng Sekolah Penggerak karena bisa menjadi acuan. Harapannya bisa diikuti sekolah sekolah lain, sehingga literasi di seluruh sekolah semakin berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Yuli Hastuti dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Purworejo. Salah satunya melalui program Sekolah Penggerak yang dirancang untuk mewujudkan transformasi pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.
“Program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik, agar siap menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang,” ungkapnya.
Menurut Bupati, di Kabupaten Purworejo terdapat program Guru Meguru yang menjadi salah satu program prioritas. Tidak kurang dari Rp 350 juta digelontorkan untuk menopang kegiatan ini tiap tahunnya, mulai tahun 2022. Pada tahun 2024 ini, tak kurang dari 1.500 orang menjadi target sasaran kegiatan Guru Meguru ini.
“Hari ini merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi hasil dari kegiatan peningkatan pendidikan yang diantaranya melalui Sekolah Penggerak dan Guru Meguru ini,” imbuhnya.
Dijelaskan lebih lanjut, rapor pendidikan Purworejo saat ini menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai kompetensi minimal di bidang literasi dan numerasi. Aspek karakter, keamanan sekolah, dan kualitas tenaga pendidik juga masih memerlukan perhatian.
“Saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang telah mengukir prestasi, baik di tingkat Kabupaten Purworejo maupun di tingkat provinsi. Kepada anak-anak yang terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk maju ke tingkat nasional, kami doakan semoga diberikan kemudahan, kelancaran, dan sukses mendapatkan hasil terbaik,” tandas Yuli Hastuti. (*/tkj/jan)