Kelompok Kesenian Se-Kecamatan Tuntang Kompak Menangkan Ngesti-Arifah

PEMENANGAN: Paslon H Ngesti Nugraha dan Hj Nur Arifah mendapat dukungan dari Lembaga Kesenian Kecamatan (LKK) se-Kecamatan Kabupaten Semarang di Posko Pemenangan MUTIARA, Senin (28/10/2024). FOTO: MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Lembaga Kesenian Kecamatan (LKK) se-Kecamatan Kabupaten Semarang menggelar deklarasi mendukung dan memenangkan Calon Bupati Petahana dan Calon Wakil Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha dan Hj Nur Arifah, Senin (28/10/2024).

Deklarasi dihadiri ratusan pelaku dan penggiat berbagai kesenian tradisinal, diantaranya kesenian tari prajuritan, kuda lumping, reog, dan lain-lainnya. Dalam kesempatan ini turut digelar pentas tari prajuritan dan kuda lumping.

Ketua LKK Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Romo Pujianto mengatakan seluruh kelompok kesenian menyatakan dukungannya kepada Ngesti Nugraha berkat kepedulian tinggi terhadap kesenian tradisional selama masa kepemimpinannya sebagai Bupati Semarang.

“Di era pak Ngesti ini, kesenian menjadi gumregah. Banyak grup atau kelompok yang sebelumnya mati, saat ini kembali hidup dan bergairah kembali,” ujarnya.


Baca juga:  DPP Partai Gelora Serahkan Rekomendasi kepada Paslon MUTIARA

“Untuk aspirasi, kita ada beberapa seperti kesempatan tampil di destinasi wisata secara rutin dan menjadikan tari prajuritan sebagai ekstrakurikuler di sekolah agar pelestarinya semakin banyak,” kata Romo Puji.

Romo Puji menyatakan bahwa seluruh pegiat dan pelaku kesenian yang tergabung dalam LKK di 19 kecamatan siap mendukung dan memenangkan Ngesti Nugraha-Nur Arifah.

“Kami semua telah merasakan kebaikan dan komitmen pak Ngesti terhadap kesenian di Kabupaten Semarang, sehingga dengan tulus ikhlas menyatakan dukungan untuk Ngesti-Arifah,” paparnya.

Dalam deklarasi di Posko MUTIARA (Menang Untuk Ngesti Arifah) ini turut digelar pentas kesenian tradisional yang diantaranya menampilkan kelompok kesenian dari Kecamatan Tuntang. Ngesti Nugraha dan Nur Arifah turut menari prajuritan di sela acara deklarasi tersebut.

Baca juga:  Perjuangkan Perbaikan Nasib Guru Madin, Ngesti Nugraha Dapat Dukungan FKDT

Mulanya, Ngesti Nugraha hanya melihat penampilan dari pinggir arena. Kemudian, dia secara spontan masuk ke barisan para penari prajuritan. Melihat Ngesti Nugraha menari, Nur Arifah tak mau ketinggalan, dia juga langsung mengikuti alunan gamelan.

Ngesti mengatakan dirinya termasuk penggemar kesenian tradisional. Karena itu, selama dirinya menjabat sebagai bupati periode, memberi perhatian lebih kepada berbagai kelompok kesenian.

“Kelompok kesenian itu jumlahnya ada sekitar 4.000. Itu berbagai macam ada rodad, prajuritan, campurasi, debus, jaran kepang, dan yang lainnya,” paparnya.

“Anggaran bantuan yang diberikan untuk berbagai kelompok itu mencapai Rp 12 miliar, dan jumlah ini terbesar di Jawa Tengah. Bantuan untuk melengkapi sarana dan prasarana serta even yang diselenggarakan,” kata Ngesti Nugraha.

Baca juga:  Ngesti Nugraha Ungkap Jalan Desa Ujung Ujung-Dadapayam segera Diperbaiki, Warga Sambut Gembira

Ngesti Nugraha menyampaikan, untuk melestarikan dan memberi kesempatan kelompok tradisional pentas, ada enam even skala kabupaten, provinsi, dan nasional yang diselenggarakan.

Selain itu, kelompok kesenian juga diprioritaskan tampil secara rutin dengan bergantian antar kelompok di lokasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Semarang.

“Kami juga berpesan agar kelompok kesenian tidak hanya memprioritaskan tentang tampil saja, tapi juga mengajarkan unggah-ungguh dan budi pekerti kepada anak-anak dan remaja,” kata Ngesti Nugraha. (muz)