Kelurahan Tegalrejo Kelola Dakel dengan Transparan

TEGALREJO MAJU : Lurah Tegalrejo Titin Eka Novia saat memimpin rapat koordinasi bersama para RW, tokoh masyarakat, Karang Taruna untuk persiapan perencanaan pembangunan Dana Kelurahan. ( foto : dekan bawono/ jateng pos).
TEGALREJO MAJU : Lurah Tegalrejo Titin Eka Novia saat memimpin rapat koordinasi bersama para RW, tokoh masyarakat, Karang Taruna untuk persiapan perencanaan pembangunan Dana Kelurahan. ( foto : dekan bawono/ jateng pos).

JATENGPOS.CO.ID, TEGALREJO – Lurah Tegalrejo Titin Eka Novia  memimpin rapat koordinasi untuk persiapan perencanaan pembangunan dengan dana kelurahan ( dakel) tahun 2020 ini di aula kelurahan setempat, Rabu (5/2) kemarin.

Agendanya antara lain  membentuk tim swakelola yang meliputi  perencana, pelaksana dan tim pengawas.

“  Pengelolaan  dana kelurahan  ini  kami lakukan secara transparan, saya  kumpulkan para RW,  Karang Taruna, tokoh masyarakat dan PKK ikut kami libatkan.  Dalam rapat saya katakan ada dana kelurahan 1,7 miliar , saya utarakan  kepada semua pihak untuk dikelola sebaik-baiknya, tepat sasaran dan transparan,” ujar Bu Lurah yang baru menjabar per 1 Januari kemarin.

Dijelaskan Titin, ada 5 paket  kegiatan yang dilakukan meliputi betonisasi jalan, pembangunan saluran dan pembuatan sumur resapan di 11 titik yang tersebar di sejumlah RW di Kelurahan Tegalrejo.

iklan
Baca juga:  Pola Hidup Tidak Sehat Picu Penyakit Mematikan

“ Pembuatan sumur resapan ini sebagai upaya Kelurahan Tegalrejo ikut  konservasi air guna menampung air hujan menjadi air tanah yang nantinya menjadi sumber air,” imbuhnya.

Selain pembangunan fisik, rencana kegiatan dana kelurahan juga digunakan untuk kegiatan non fisik. Seperti rencana Karang Taruna untuk membuat dan mengembangkan Kampung Tematik di RW 03 Tegalrejo Raya.

“ Untuk Kampung Tematik nanti konsep yang diusung Karang Taruna adalah kampung kunang-kunang ada live musicnya, kemudian ada penataan lampu dan partisipasi UMKM,” jelasnya.

Selain  pembuatan Kampung Tematik, kegiatan non fisik lainnya  yaitu  berupa pelatihan pengolahan sampah non organic untuk dibuat kerajinan.

” Seperti botol-botol bekas dibuat kerajinan. Memanfaatkan limbah  jangan menjadi sampah sehingga ikut menjaga kelestarian lingkungan.  Dari kerajinan itu juga bisa punya nilai ekonomi karena bisa juga dijual sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” imbuhnya.

Baca juga:  Kelurahan Kumpulrejo Miliki 10 Gazebo Baca

Ditandaskan Titin, semua usulan  yang masuk itu berdasarkan aspirasi dari masyarakat  dari Musrenbangkel yang kemudian dimasukkan dalam  perencanaan kegiatan untuk dana keluarhaan.

” Ada juga kegiatan untuk Gerakan Masyarakat Sehat Kelurahan Tegalrejo. Seperti donor darah  wajib tiap tiga bulan sekali atau 4 kali dalam setahun  bekerjasama PMI dan Puskesmas,” pungkasnya. (deb/jan)

iklan