JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Kelurahan Tingkir Tengah dinobatkan menjadi Wilayah Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) dan berhasil meraih Regsosek Award Tahun 2022 dari Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga.
Hasil ini didapatkan setelah petugas BPS melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 di 23 Kelurahan di Kota Salatiga. Petugas mencatat, koordinasi, melihat partisipasi warga, dan dukungan dari pemangku kepentingan di kelurahan masing-masing.
Hasil yang didapatkan dalam Regsosek Award 2022 tersebut, wilayah kelurahan yang masuk kategori adalah daerah yang dilihat sisi responsif, partisipatif, dan aspek koordinatifnya yang tinggi di wilayahnya.
“Juara pertama diraih Kelurahan Tingkir Tengah, kemudian disusul Kelurahan Randuacir, Kelurahan Tegalrejo, kemudian di urutan keempat Kelurahan Bugel dan yang kelima Kelurahan Sidorejo Kidul,” ujar Satriono, Kepala BPS Kota Salatiga, Selasa(06/12/2022).
Ria Maharani, Lurah Tingkir Tengah mengatakan penghargaan tersebut merupakan bentuk partisipasi dari masyarakat Tingkir Tengah yang cukup tinggi atas pendataan Regsosek 2022.
“Keterlibatan aktif dari unsur Kelurahan untuk memberdayakan masyarakat sehingga keikutsertaan masyarakat bisa maksimal. Hal ini merupakan wujud tanggung jawab kita dalam membangun data kependudukan tunggal,” jelas Ria.
Terkait dengan dipilihnya Kelurahan Cantik (Cinta Statistik), Ria mengatakan bahwa pembangunan wilayah kerja di Kelurahan Tingkir Tengah dibutuhkan perencanaan yang maksimal.
“ Kita harus memahami bahwa data bukan hanya gambaran angka semata, karena dari data ini rencana kerja ke depan dan evaluasi kinerja yang terdahulu dapat dilakukan, dan semakin banyak data yang kita miliki maka kemungkinan untuk melesetnya sebuah perencanaan dapat kita minimalkan,”imbuhnya.
Penjabat(Pj) Wali Kota Salatiga mengatakan menjadi seorang pemimpin itu bukan hanya sekedar menginspirasi, memotivasi, namun harus hadir dan harus mempunyai ikatan emosional yang kuat.
“Ini bagi mereka yang kooperatif, proaktif, inisiatif dan koordinatif. Dan mereka itu yang kita berikan apresiasi, bukan berarti yang lainnya tidak. Namun hal tersebut berarti keberpihakan kinerja menjadi salah satu tolak ukur birokrasi yang kekinian. Sapa yang ethes, siapa yang proaktif itu adalah pemimpin yang kekinian,”jelas Sinoeng.
Adanya big data yang akan kita dapatkan setelah pendataan Regsosek ini mulai dari level paling bawah(RT/RW) dan ada dua kelurahan yang inspiratif sekali soal kelurahan cantik (cinta statistik).
“Ini tidak hanya dari antusias lurahnya saja, melainkan cara berkomunikasi out of the book kepada masyarakat dan saat menyampaikan data informasi tersebut yang dilakukan di kanal medsos dan cetak,”ujar Sinoeng. (deb)