Kemarau Banyak Hewan Mati

Droping air di wilayah kekeringan Sragen. Foto: ARI SUSANTO /JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SRAGEN – Krisis air bersih di Kabupaten Sragen semakin meluas, Kamis (31/8). Setidaknya ada 47 Dukuh, 19 Desa dari 6 kecamatan yang alami kekeringan. diantaranya Kecamatan Gesi, Jenar, Tangen, Mondokan, Miri, Sumberlawang. Tercatat ada 4,3 ribu KK 15 ribu terdampak musim kemarau yang sangat kering ini. Parahnya, kondisi panas yang menyengat banyak hewan ternak yang mati.

Kepala Desa (Kades) Tanggan, Kecamatan Gesi Mulyanto saat dihubungi wartawan menyampaikan karena cuaca panas, sejumlah hewan ternak mati. Pihaknya memantau hewan ternak yang digembalakan di TPA Gesi mati. ”Lebih dari 70 warga yang punya kambing diternak di TPA Gesi mati. Kalau total kurang tahu ada yang 15 ada yang 20 ekor mati, kalau ditotal sudah ratusan,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan kondisi ternak yang mati sudah berjalan sekitar 2 pekan terakhir. ”Karena mungkin sisa makanan di TPA juga berkurang, ditambah lagi teriknya matahari, jadi kalau manusia seperti dehidrasi,” ujar Mulyanto.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kabupaten Sragen Drh. Toto Sukarno menyampaikan kambing yang digembala di sekitar, banyak yang lemas dan mati. Pihaknya menduga karena terlalu panas. ”Karena serangan panas, lagipula tidak ada air di sekitar situ,” ujar dia.

Dia menjelaskan di kawasan itu memang tidak ada air. Kemudian juga sampah yang bisa dikonsumsi hewan ternak juga sedikit. Pihaknya juga sudah memantau ke lokasi. ”Laporan ke kami ada 14 ekor, tapi nggak sekaligus dalam satu waktu. Itu sudah hampir 2 minggu,” ujarnya.

Terpisah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen memantau sejumlah kecamatan yang langganan kekurangan air bersih. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sragen Triyono menyampaikan ada 6 kecamatan, terbagi dalam 12 Desa dan difokuskan ke 31 dukuh/kampung.

Terkait situasi kemarau, berdasarkan BMKG pihaknya menyampaikan akan ada perubahan pada September. Namun dari BPBD akan terus memberikan bantuan air bersih sampai kemarau berakhir. (ars)