Kemarau Panjang, Warga Wonosegoro Harus Berhemat Air Bersih

BERHEMAT : Warga Wonosegoro mengambil air di bak penampungan karena wilayah tersebut mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Foto : istimewa

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Musim kemarau telah membuat sejumlah wilayah di Boyolali mengalami krisis air bersih. Termasuk warga di Desa Ngablak, Kecamatan Wonosamodro.

Di setiap musim kemarau, warga di wilayah Boyolali Utara itu mengalami kesulitan air bersih. Mereka pun harus menghemat air dari bantuan pemerintah maupun donatur.

“Kalau musim kemarau, disini selalu krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi kami harus berhemat air,” kata Jimin, warga Dukuh Nganjung-anjung, Desa Ngablak.

Untuk meringankan beban warga dalam mencukupi kebutuhan air bersih, Kepala Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali bersama Pimpinan SPBU 4457509 Sukoharjo dan agen gas LPG 3 kg Boyolali, Nana Widodo melakukan bakti sosial. Droping air bersih diberikan di warga di wilayah Kecamatan Wonosamodro dan Wonosegoro, kemarin.
“Kami mendistribusikan 15 tangki air bersih ke wilayah Kecamatan Wonosamodro dan Wonosegoro. Salah satu titiknya di Dukuh Nganjung-anjung, Desa Ngablak, Kecamatan Wonosamodro,” kata Kades Pentur, Maskuriyadi.

iklan
Baca juga:  Okan Cornelius Ajak Hidup Sehat Melalui Kasur Berkualitas

Kegiatan bakti sosial droping air bersih tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Tujuan droping air bersih ini membantu warga masyarakat yang kekurangan air bersih.

“Kita memilih Kecamatan Wonosegoro dan Wonosamodro karena di dua kecamatan ini sangat kekurangan air bersih,” jelasnya.
Diharapkan, droping air ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. (aji/bis/rit)

iklan