JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, Kemendikbudristek sebagai pabrik pencetak SDM vokasi memiliki peran strategis untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang andal untuk meningkatkan daya saing industri.
Namun, tantangan yang saat ini masih dihadapi adalah belum sepenuhnya proses pembelajaran di satuan pendidikan vokasi, baik di level SMK maupun perguruan tinggi vokasi telah link and match dengan industri. “Salah satu penyebabnya adalah belum ada kemitraan yang berkelanjutan dalam proses pembelajaran hingga penyerapan lulusan vokasi,” ujarnya, Rabu (31/5) di Semarang.
Dikatakan Wikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) berupaya memenuhi tantangan kebutuhan industri tersebut.
Sebagai langkah nyata, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjalin kerja sama dengan industri yang ada di Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk menciptakan SDM yang selaras dengan kebutuhan DUDI pada kawasan industri yang diresmikan sejak 2016 tersebut.
Sebagai tahap awal, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 30 industri yang ada di kawasan tersebut. Ke-30 industri ini nantinya akan terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi di satuan pendidikan vokasi untuk memenuhi SDM-SDM vokasi yang mereka butuhkan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tahap awal ini dilakukan di Hotel
Grand Edge, Semarang, Jawa Tengah (31/5). Penandatanganan dilakukan bersama empat dari
30 industri yang akan terlibat, di antaranya PT Kawasan Industri Kendal, PT Borine
Technology Indonesia, PT BSN Technologies Indonesia, dan PT Eclat Textile Indonesia.
“Implementasi kerja sama sendiri akan dilakukan oleh SMK dan perguruan tinggi vokasi, seperti dalam penyusunan kurikulum bersama, pelaksanaan magang, pembelajaran berbasis proyek riil dari industri, dan lain sebagainya, sebagaimana tercantum dalam paket link and match 8+i,” kata Wikan melalui sambutannya pada acara tersebut.
Sementara itu, Executive Director PT Kawasan Industri Kendal, Didik Purbadi mengatakan, kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi merupakan sebuah keharusan untuk memenuhi kebutuhan akan SDM di KIK yang terus meningkat. Saat ini sudah ada sekitar 1.400 lebih lulusan SMK yang terserap disejumlah industri yang ikut dalam kerja sama tersebut.
“Sampai tahun 2023 nanti kita perlu sekitar dua puluh ribu tenaga kerja. Oleh karena itulah, dengan kerja sama ini, kami berharap bisa memenuhi tantangan kebutuhan tenaga kerja ini,” kata Didik yang ikut hadir dalam acara penandatanganan tersebut.
Selain Presiden Direktur PT Kawasan Industri Kendal, hadir pada kegiatan pendatanganan
PKS tersebut, antara lain Direktur PT Borine Technology Indonesia, Direktur PT BSN
Techologies Indonesia, dan General Plant Manager PT Eclat Textile Indonesia. Sementara
pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang turut menyaksikan acara penandatanganan PKS adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wartanto, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Saryadi, dan Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjadja. (rit)