Kemenkes Dorong Investasi Tanggulangi TBC

Hari TBC Sedunia

DILUNCURKAN : Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC sebagai Komitmen Politis Indonesia untuk penanggulangan TBC

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pertepatan dengan momentum Hari TBC sedunia pada 24 Maret 2022 nanti kemenkes RI bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) mengadakan side event sebagai rangkaian acara Health Working Group (HWG) yang bertajuk “Pembiayaan Penanggulangan TBC: Mengatasi Disrupsi COVID-19 dan Membangun Kesiapsiagaan Pandemi Masa Depan” pada 29-30 Maret 2022 di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta. Pertemuan ini sejalan dengan tema Hari TBC Sedunia 2022 yaitu “Investasi Untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”.

“Saat ini Indonesia diberi kepercayaan menjadi presidensi G20 2022 yang juga membawa tanggung jawab untuk menghasilkan kerja nyata. Momentum ini menawarkan kesempatan untuk memfokuskan kembali upaya untuk mengakhiri TBC secara global, melalui peningkatan komitmen untuk mempertahankan aliran keuangan yang ada, mengadopsi metodologi pembiayaan yang lebih inovatif di tingkat global, nasional, regional, dan komunitas,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes saat temu media daring Selasa (22/3).

Momentum side event TBC ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran para anggota G20 untuk memprioritaskan tentang pencegahan TBC, mengingat Indonesia termasuk ke dalam negara dengan beban penyakit TBC tertinggi ke-3 di dunia dan munculnya pandemi mengakibatkan notifikasi kasus TBC merosot hingga hanya sepertiga pada tahun 2020.

Menurut Laporan Tuberkulosis Global oleh WHO yang dipublikasikan 2021, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, kematian akibat TBC meningkat. Dibandingkan dengan 2019, lebih banyak seratus ribu jiwa meninggal karena TBC.

Selain itu, orang yang didiagnosis dan diobati atau diberikan pengobatan pencegahan TBC menurun 18% dari tahun 2019 sehingga 4.1 juta pasien TBC tidak terdiagnosa dan terobati. Untuk pertama kalinya penurunan juga terjadi dalam pembiayaan program TBC sebagai bagian dari pelayanan kesehatan esensial akibat pergeseran dukungan anggaran untuk mengatasi pandemi COVID-19.

“TBC terus menjadi salah satu pembunuh menular terkemuka di dunia. Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 10 juta orang jatuh sakit dengan penyakit ini dan 1,5 juta meninggal karenanya pada tahun 2020, lebih banyak dari kematian gabungan HIV dan Malaria,” ujar dr. Nurul H.W. Luntungan, MPH, Ketua Yayasan Stop TB Partnership.

Nurul menambahkan bahwa Jika kepemimpinan G20 tidak bertindak sekarang untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030, lebih dari 31 juta orang akan terus meninggal setiap tahun menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar 18.5 triliun dollar AS diantara 2020-2050.

“Belajar dari respon COVID-19, pendanaan kesehatan termasuk untuk penanggulangan TBC dapat ditingkatkan jika negara-negara mewujudkan komitmen mereka sebagaimana diamanatkan dalam Political Declaration on the Fight Against Tuberculosis,” ungkapnya.

Selama 2 hari nanti, side event tentang TBC ini melibatkan berbagai pakar dan pemateri di sektor Kesehatan Global, Swasta, dan Ekonomi diantaranya keynote speech dari Tedros Adhanom Ghebreyesus, H.E. Budi Gunadi Sadikin, Peter Sands, Atul Gawande, Mamta Murthi. Selain itu, juga akan menyajikan paparan H.E. Roberto Speranza dari Italia, H.E. Shri Mansukh Mandaviya dari India , H.E. Marcel Antonio Cartaxo Queiroga dari Brazil dan Meirinda Sebayang, penyintas TBC resisten obat yang memimpin Jaringan Indonesia Positif.

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga akan mengadakan rangkaian kegiatan Hari TBC Sedunia di Yogyakarta yaitu Kick Off Active Case Finding yang merupakan salah satu upaya inovasi penemuan kasus TBC secara massal. Yaitu dengan melakukan skrining pada masyarakat umum menggunakan mobile x-ray. Kick-off ini menjadi awal mula penemuan kasus aktif dan edukasi TBC pada serumah dengan pemeriksaan rontgen dada yang akan dilaksanakan di 26 Kab/Kota di Indonesia pada tahun 2022.

Di samping kegiatan tersebut juga dilaksanakan deklarasi serta penandatanganan komitmen penanggulangan TBC di Provinsi DI Yogyakarta dengan keluaran PERDA TBC bersama stakeholder seperti Gubernur, Walikota, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota setempat.

Pembahasan mengenai hal tersebut dipaparkan dalam kegiatan temu media pada Selasa, 22 Maret 2022 secara virtual dan bisa disaksikan kembali di platform Youtube Kementerian Kesehatan RI melalui tautan https://youtu.be/QHnTPPUgyus. (prast.wd/biz/sgt)