JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Pariwisata adalah sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Sebab, jumlah wisatawan menurun drastis. Bukan hanya wisatawan mancanegara, tapi juga wisatawan dalam negeri.
Namun, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak berdiam diri. Sejumlah strategi dijalankan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya melalui Big Promo yang tetap mengusung hastag #DiIndonesiaAja.
Akibat pandemi Covid-19, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tidak tanggung-tanggung. Berdasarkan data BPS, di tahun 2019 jumlah kunjungan mencapai 16.11 juta. Namun, hingga kuartal terakhir 2020 hanya mencapai 3.56 juta wisatawan. Atau, menurun hingga 77.8%
Pergerakan wisatawan dalam negeri tidak jauh berbeda. Di tahun 2019 mencapai 282 juta kali perjalanan/pergerakan. Sementara hingga mendekati akhir tahun 2020 diperkirakan hanya akan ada 140 juta orang, atau mengalami penurunan hingga 50%.
Direktur Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, Kemenparekraf sudah melakukan banyak hal untuk memulihkan masalah ini.
“Demi membantu pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit ini, Kemenparekraf sudah melakukan berbagai hal. Diantaranya melalui program BISA dan sembako bagi pelaku pariwisata yg terdampak di beberapa propinsi. Kemenparekraf juga memfasilitasi akomodasi bagi Nakes dan OTG,” terangnya.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa VJ itu mengatakan Kemenparekraf juga telah melakukan berbaga pelatihan SDM parekraf, program Beli Kreatif Lokal atau Bangga Buatan Indonesia, sertifikasi CHSE gratis bagi hotel, restoran / rumah makan dan atraksi wisata, dan lain sebagainya.
Vinsensius Jemadu menambahkan, di samping upaya-upaya yang sudah berjalan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki strategi lain, yaitu menggiatkan kembali wisatawan dalam negeri.
“Caranya dengan memberikan stimulus kepada pelaku usaha pariwisata. Hal yang perlu dilakukan demi mengantisipasi liburan akhir tahun namun dengan anggaran yang sangat terbatas, adalah fokus menggerakan perjalanan wisnus di liburan bulan Desember,” urainya.
Salah satu program yang diluncurkan adalah Big Promo.
“Big Promo adalah program yang dijalankan oleh Kemenparekraf yang bertujuan membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor pariwisata dengan memberikan insentif melalui paket-paket wisata yang ditawarkan oleh industri antara lain, sektor UMKM, destinasi wisata, restoran, tour/travel dan hotel,” terangnya.
Koordinator Pemasaran Area 1 Regional 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat, menjelaskan, program yang digagas Kemenparekraf ini memberikan keuntungan langsung bagi pelaku industri pariwisata Indonesia maupun wisatawan dalam negeri itu.
“Keuntungan tersebut berupa potongan harga yang besar dan menarik. Sehingga wisatawan bergairah untuk membeli produk-produk yang jauh lebih murah dari harga normal yang kemudian mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha dari banyaknya transaksi,” terangnya.
Christine Besinga, selaku rekanan dari Kemenparekraf yang menjalankan Big Promo, menjelaskan program ini terbuka untuk semua pelaku industri pariwisata.
“Program Big Promo ini terbuka untuk seluruh pelaku industri pariwisata dan UMKM di seluruh Indonesia yang ingin menawarkan 12 destinasi tujuan wisata yaitu : Joglosemar, Bali, Kepri, Labuan Bajo, Lombok, Medan, Malang, Manado, Belitung, Bromo, Jakarta dan Bandung,” terangnya.(*)