JATENGPOS.CO.ID, BELITUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus melakukan berbagai upaya untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu kegiatan yang digelar adalah Wisata Edukasi Tematik Nusantara Island Exploration, 17-20 November, di Swiss Belhotel Belitung.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Island Exploration in Belitung’, dipadupadankan dengan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability).
Wisata Edukasi Tematik Nusantara Island Exploration di Belitung diikuti sekitar 40 peserta, terdiri dari 30 mahasiswa, pelajar dari SMK, 6 dari duta wisata,5 pokdarwis dan 3 media. Kemenparekraf menyertakan juga narasumber, 1 media nasional, dan 1 production house untuk membuat video promosi Belitung.
Menurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, Belitung itu di tunjuk sebagai destinasi wisata tematik Nusantara karena sejumlah alasan.
“Tidak seluruh provinsi diadakan kegiatan ini. Belitung ditunjuk karena mempunyai daya tarik. Tapi, yang paling utama memiliki komitmen untuk memajukan sektor parekraf di daerah yang sangat kuat. Belitung dipilih setelah 2 minggu koordinasi. Hari pertama ini sudah diawali dengan workshop, dan tiga hari ke depan akan ada trip ke lokasi lainnya,” terangnya.
Rizki Handayani menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah membantu rekan-rekan usaha yang terdampak Covid-19, dengan masa sulit dari bulan April sampe sekarang. Kondisi yang membuat pemasukan berkurang drastis.
“Kedua, membantu dan memperkenalkan, mengeksplorasi destinasi yang belum tereksplor. Belitung punya potensi yang bagus, punya potensi untuk go internasional. Dan itu yang harus kita dorong bersama,” terangnya.
Tujuan ketiga, memperkenalkan keepada wisatwan tentang protocol kesehatan. Karena, harus disadari selama masa Covid-19 akan banyak perubahan perilaku yang harus kita adaptasi, dengan harus menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dll.
“Keempat adalah upskiling, meningkatkan lagi pemahaman tentang bagaimana cara membantu mempromosikan Belitung dengan sangat simple. Kita punya handphone di upload dan di share di medsos,” katanya.
Bupati Belitung, Sahani Saleh memberikan penghargaan kepada Kemenparekraf. Apalagi kegiatan ini diharapkan bisa memulihkan pariwisata Kabupaten Belitung.
“Untuk mendukung pariwisata, Belitung memiliki sejumlah regulasi, ada PP 59 tahun 2011 tentang KSPN, atau PP no 6 tahun 2016 tentang kawasan ekonomi pariwisata. Kita juga sudah mendapatkan sertifikasi sebagai geopark nasional. Desember ini akan mendapat sertifikasi UGG. Artinya kalau udah mendapatkan sertifikat dari UNESCO, Belitung ini sudah go internasional,karena yang turut mempromosikan kaitannya dengan pariwisata Geosite Geosite itu adalah UNESCO,” terangnya.
Ditambahkan Bupati, suka tidak suka hal ini harus ditindak lanjut dan kita harus melangkah secara global dengan Kemenparekraf. Oleh karena itu, kita berharap pelaku-pelaku usaha parekraf Belitung juga bisa go internasional.
“Pada akhir Desember 2019, kami mengevaluasi bagaimana minat periwisata di Belitung. Kita survei bagaimana minat orang berwisata ke Belitung, baik itu wisnus maupun wisman. Kita cari tahu bagaimana dengan wisata kuliner, wisata alam, budaya.dan dari situ kami banyak melakukan pelatihan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Belitung Jasagung Hariyadi, mengatakan Wisata Edukasi Tematik Nusantara hanya dilakukan di 5 provinsi, yaitu Sumut, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Belitung.
“Peserta yang mayoritas mahasiswa dan pelajar SMK, mendapat pengalaman bagaimana mengeksplorasi keindahan Pulau Belitung. Mereka sudah dibekali dengan workshop,” terangnya.
Menurutnya, dalam sisi promosi Belitung sudah merambah Asia Tenggara. Belitung juga sudah mengadakan kerjasama dengan Nottingham University di Inggris.
“Kita juga melakukan penjajakan dengan Kota Nottingham di Inggris. Jadi Belitung itu biarpun kotanya kecil tapi sudah merambah ke Asia Tenggara, bahkan dunia. Harapan kita tahun 2021 lebih banyak lagi bagian Belitung yang tereksplorasi,” ujarnya.(*)