JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Tiga tahun terakhir, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan Program Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran. Pada tahun 2019, dibagikan 13.305 unit paket konversi di 38 kabupaten/kota, termasuk 556 paket untuk nelayan Kota Semarang.
Pembagian secara simbolis paket untuk nelayan Kota Semarang dipusatkan di TPI Mangunharjo, Senin (2/12). Bertindak mewakili Kementerian ESDM adalah Sekretaris Ditjen Migas Iwan Prasetya Adhi. Hadir pula Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, Kistiyono dan Sales Branch Manager Rayon 1 Semarang PT Pertamina (Persero), Alam Kanda.
Untuk Kota Semarang, pembagian paket konverter kit (konkit) untuk nelayan dilaksanakan di dua lokasi titik serah yaitu di TPI Mangunharjo sebanyak 205 paket dan Tambakmulyo sebanyak 351 paket.
Program ini merupakan amanat Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG (Liquified Petroleum Gas) Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
Paket yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).
Kriteria nelayan yang menerima bantuan adalah memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP) serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
“Pembagian paket perdana Konversi BBM ke BBG Untuk Nelayan ini merupakan kali pertama bagi nelayan Kota Semarang. Nelayan yang mendapat paket ini, harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Apabila ada syarat tidak terpenuhi, maka tidak akan masuk sebagai calon penerima,” ungkap Sekretaris Ditjen Migas Iwan Prasetya Adhi pada acara ini.
Program yang merupakan bagian dari diversifikasi energi ini, memiliki makna kemudahan akses energi di mana nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Manfaat dari LPG seperti emisi gas buang yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan.
Tujuan lainnya adalah menghemat biaya melaut hingga 50% dibandingkan menggunakan BBM dan pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“Uang dari penghematan biaya operasional melaut ini dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya,” tambah Iwan.
Meningkatnya kesejahteraan nelayan setelah menggunakan konkit LPG, juga menjadi harapan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Oleh karena itu, dia meminta agar para nelayan memelihara bantuan ini dengan baik.
Hevearita juga meminta agar bantuan ini dapat berkelanjutan karena masih banyak nelayan Kota Semarang yang belum mendapatkannya.
Sebagai informasi, pada tahun 2016-2018 Pemerintah telah mendistribusikan 47.554 unit paket konversi di 73 kabupaten/kota dan pada tahun 2019 ini dilaksanakan pembagian sebanyak 13.305 unit paket. Selanjutnya, pada tahun 2020, direncanakan akan dibagikan 40.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk Nelayan di 26 provinsi.(aln)