Kementerian ESDM Serahkan Bantuan Sumur Bor di Boyolali

PENYERAHAN : Kementerian ESDM menyerahkan bantuan sumur bor di Boyolali, Jumat (4/10) kemarin. foto : aji jarmaji/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Kesulitan air bersih yang dialami warga Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Boyolali di musim kemarau mulai teratasi. Ribuan jiwa di sejumlah dukuh di desa tersebut kini kebutuhan air bersihnya tercukupi dengan adanya sumur bor.

Pembangun sumur dalam tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penggunaan sumur bor itu diresmikan pada Jumat (4/10). Dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, M. Halim Sari Wardana dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Boyolali, Totok Eko YP. Acara itu sekaligus penyerahan sumur bor tersebut untuk dimanfaatkan warga setempat.

“Penyerahan ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2019 ini dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” ujar Halim usai acara.

Dikemukakan Halim, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam dimulai sejak awal tahun 2000-an. Dari tahun 2005 – 2018 telah terbangun sebanyak 2.288 unit sumur bor untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Jumlah sumur bor di Kabupaten Boyolali tahun 2019 ini direncanakan sebanyak 4 unit dan hingga saat ini sudah selesai dibangun sebanyak 2 unit. Dua unit sumur dalam yang diserahkan yaitu di Desa Tanjung dan Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali.

Sumur bor tersebut memiliki rata-rata spesifikasi teknis yakni berkedalaman 125 meter, dan debit air sekitar 2 liter/detik. Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.880 jiwa penduduk.

Menurut Halim, Kementerian ESDM dalam mengentaskan permasalahan air berish di daerah sulit air, terus berupaya menambah anggaran pembangunan sumur bor. Sehingga diharapkan program ini dapat menjangkau masyarakat di daerah sulit air yang lebih luas lagi.

Hal ini didasari dengan fakta bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang masih mengalami kesulitan air bersih. Baik karena langkanya sumber air bersih atau karena kualitas airnya yang kurang baik.

“Kementerian ESDM pada tahun 2019 ini menargetkan pembangunan sumur bor sebanyak 650 unit yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat Desa Tanjung, Sugeng, mengatakan air dari sumur bor tersebut terlebih dahulu ditampung di bak dengan kapasitas 5.000 liter.

“Kemudian baru dialirkan ke rumah-rumah warga,” kata Sugeng.
Ada tiga dukuh yang memanfaatkan air bersih dari sumur dalam ini. Yakni, Dukuh Tanjung, Talok, dan Grembyuk, Desa Tanjung.

Ketiga dukuh itu setiap puncak musim kemarau menjadi langganan krisis air bersih. (aji/bis/rit)