JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN – Ada kabar duka dari dunia persilatan di Sragen. Seorang pesilat menghembuskan nafas terakhirnya setelah menerima pukulan saat latihan beladiri Kumbang malam, Sragen. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit saat pingsan, namun nyawanya tak tertolong.
Informasi yang dihimpun, korban yakni Muhamad Jaiz Andika Putra (15), seorang pelajar kelas IX SMP Negeri 2 Miri. Warga dukuh Gunungsono Rt 21, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri itu mengikuti latihan pencak silat Kumbang Malam di Halaman SD N Gilirejo 1 Kecamatan Miri pada Jumat (12/7) malam.
Awalnya sekitar pukul 19.30 warga Perguruan Kumbang Malam melaksanakan latihan bersama. Kemudian atas kesepakatan bersama melaksanakan sambung atau latihan tanding antar warga. Pada giliran pertama, korban bertanding dengan sesama pesilat Perguruan Kumbang Malam Y, 17.
Kemudian sambung dimulai pukul 20.30. Dalam latih tanding itu, Y memukul dada kanan korban menggunakan tangan kanan. Akibat pukulan tersebut, korban jatuh tersungkur ke depan dengan memegangi dada kanannya.
Setelah kejadian itu korban didudukkan dan diberi minum. Tidak lama, justru korban muntah dua kali, kemudian korban pingsan. Selanjutnya para rekannya termasuk Y ke Klinik Rahayu yang berada di Desa Bagor, Kecamatan Miri dengan mengendarai sepeda motor.
Lantas klinik tidak bisa mengatasi kondisi korban hingga akhirnya menunggu ambulan. Setelah ambulans datang, korban dibawa ke RSUD dr. Soeratno Gemolong. Namun sesampainya di IGD RSUD korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Kasi Humas Polres Sragen AKP Sigit Sudarsono mewakili Kapolres AKBP Jamal Alam, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menjelaskan dari korban masih usia anak. Sedangkan pelaku juga masih usia anak.
”Jadi saat sambung, korban terkena pukulan dan jatuh tidak sadarkan diri,” ujarnya Minggu (14/7).
Dia menjelaskan saat ini kasus masih didalami Satrskrim Polres Sragen. Polres pelimpahan dilakukan dari polsek ke Polres pada Sabtu malam. Sedangkan korban diotopsi di RSUD dr. Muwardi Solo.
Sedangkan Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono membenarkan adanya laporan peristiwa meninggalnya salah satu warga perguruan silat di Kecamatan Miri. Kini pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.
”Sementara masih menunggu hasil otopsi penyebab kematiannya. Karena pemeriksaan medis dari luar tidak ditemukan luka,” terangnya. (ars/jan)