Kenyamanan Terganggu, PKBM Colomadu Pasang Puluhan Spanduk Tolak Unjuk Rasa

Salah satu spanduk penolakan aksi unjuk rasa yang dipasang PKBM Kecamatan Colomadu di jalan Adisucipto. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID,  KARANGANYAR – Di beberapa titik jalan Adisucipto Colomadu Karanganyar, terpasang puluhan spanduk pernyataan sikap menolak aksi unjuk rasa yang dinilai mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat Colomadu, pada Jum’at (8/11/2024).

Puluhan spanduk mengatasnamakan Paguyuban Keluarga Besar Masyarakat (PKBM) Kecamatan Colomadu tersebut, memuat tulisan dengan substansi menolak segala aksi unjuk rasa yang mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat.

Tulisan isi spanduk ‘Kami Warga Kecamatan Colomadu menolak segala bentuk aksi unjuk rasa diwilayah kami kami sudah hidup nyaman dan tentram’, Paguyuban Keluarga Besar Masyarakat Kecamatan Colomadu.

Lokasi pemasangan spanduk itu diantaranya, depan De Tjolomadoe, depan Gedung PPRBM, barat Tugu Makutho, simpang tiga Hotel Alana, depan Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, depan Resto Grandis, utara simpang empat Colomadu, dan selatan simpang empat Colomadu.


Baca juga:  Sosiolog Sebut Keraton Agung Sejagat Punya Pola Mirip Pembentukan Aliran Kepercayaan

Diduga pemasangan spanduk tersebut muncul karena ada isu aksi demo menolak rumah pensiun Jokowi. Ironisnya penolakan tersebut diduga muncul bukan oleh warga setempat.

Salah satu tokoh masyarakat Colomadu, Sarmidi menyatakan sangat mendukung pemasangan spanduk itu. Tujuannya untuk memperingatkan kepada pihak-pihak yang ingin membuat gaduh dan mengusik ketentraman masyarakat.

“Yang jelas, kami sangat setuju adanya rumah pak Jokowi di wilayah Colomadu. Karena telah membawa dampak sangat positif bagi masyarakat. Misalnya investor mulai masuk sehingga sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sarmidi yang juga ketua RW di salah satu desa di kecamatan Colomadu.

Diakui, pemasangan spanduk bertujuan menyikapi aksi sekelompok kecil masyarakat yang dinilainya seolah-olah mewakili kelompok besar, mengusik proyek pembangunan rumah mantan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di wilayah Desa Blulukan.

Baca juga:  Komisi A DPRD Kota Rapat Bersama KPU

“Kami memandangnya dari dampak positif atas keberadaan Ruman pak Jokowi di lingkungan kami, usaha warga dalam bidang kuliner, perhotelan, dan wisata dimana salah satu andalannya adalah De Tjolomadoe juga tentu akan banyak mendapat kunjungan,” ujarnya.

Sarmidi mengaku saat ada potensi gangguan dari pihak-pihak yang akan membuat gaduh, ia meminta agar warga Colomadu tetap bersatu menjaga keamanan dan kenyamanan supaya tetap kondusif.

“Isu dari luar yang tidak setuju dengan rumah Pak Jokowi disini, itu tidak seberapa karena hanya kelompok kecil. Silahkan saja menyampaikan pendapat tidak setuju tapi yang penting jangan menganggu wilayah sini,” tegasnya. (dea)