Kepala Disdikpora Temanggung Dorong Guru untuk Menulis

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Pola pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB) guru di Kabupaten Temanggung kini mulia ditata. Salah satunya dengan pelaksanaan diklat kepenulisan yang diselenggarakan lebih merata. Hampir semua kecamatan menjadi sasaran diklat. Tujuannya agar bisa menyasar semua guru dari berbagai jenjang.

Hal tersebut mengemuka saat pembukaan pelatihan penulisan artikel ilmiah populer, yang diadakan secara bleded di SD Negeri Jambon Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung (23-26/9).

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Bapak Agus Sujarwo, AP., M.M. Ketua PGRI Kab Temanggung dan panitia.

Agus Sujarwo dalam sambutannya mengatakan dinas pendidikan selalu mendorong agar guru mengembangkan kompetensinya.

iklan
Baca juga:  Sinergitas Polri-Kemenko PMK, Polres Sukoharjo Tanam 1000 Pohon Untuk Penghijauan

“Jadi pada intinya untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis, orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan dan kemampuan,” tegas Agus kepada Jateng Pos.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan tatap muka dan online. Diikuti para guru di wilayah Kec. Gemawang, Kec. Kandangan, Kec. Jumo Kec. Candiroto, Kec.Wonoboyo dan sekitarnya sejumlah 85 peserta.

Sementara itu, Ketua PGRI Tembanggung, Sarwana mengatakan kegiatan pelatihan menulis merupakan sarana agar guru mampu berpikir ilmiah. Selain itu, PGRI selalu mendorong agar para guru memiliki karya. Apalagi untuk pemenuhan angka kredit.

Kegiatan virtual diisi oleh Tukijo, SP.d dari Kelas Literasi Guru Jawa Tengah. Tukijo yang juga Owner dari klgjateng@com memantik para peserta dengan teknik jurnalistik, teknik penulisan artikel di koran, dan swasunting. Menurutnya, menulis di koran itu gampang-gampang susah. Penulis lepas di media massa harus paham karakteristik media massa yang dituju. Selain itu tentunya harus menentukan topik yang menggigit.

Baca juga:  SMP 35 Semarang Rayakan Sumpah Pemuda

Tanya jawab tak terelakan dari para peserta. Diskusi virtual yang terjadi makin memberikan penjelasan bahwa menulis itu tidak susah. Asal ada kemauan dan motivasi besar, maka bisa menulis. Lagi-lagi, Jateng Pos sebagai koran tingkat provinsi selalu melayani dengan cepat.

Tukijo yang juga Duta Rumah Belajar menjelaskan lebih detail, kebutuhan angka kredit guru dari unsur publikasi ilmiah, telah mendorong peran media massa. Para guru yang mengikuti pelatihan dibimbing sampai karyanya terbit di Jateng Pos. Tukijo menjelaskan seorang yang menulis di koran, harus menguasai ejaan, tatap bahasa baku, dan juga wawasan yang cukup luas. (*/tkj/jan)

iklan