Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Semarang Bicara Filosofi Pemimpin yang Baik

PEMBUKAAN MUSYDA: Bupati Semarang H Ngesti Nugraha bersama Kapolres Semarang AKPB Ahmad Oka Mahendra memberi ucapan selamat dan sukses kepada Ketua PDM Kabupaten Semarang Prof Saerozi saat pembukaan Musyda ke-48 Muhammadiyah Kabupaten Semarang di GOR Pandanaran Stadion Wujil, Sabtu (20/5/2023). FOTO:MUIZ/JATENGPOS

UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Pembukaan Daerah (Musyda) ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Semarang berlangsung meriah di GOR Pandanaran Stadion Wujil, Bergas Kabupaten Semarang, Sabtu (20/5/2023). Ribuan warga persyarikatan Muhammadiyah terhibur penampilan berbagai kesenian tari tradisional, juga penampilan fashion show hasil karya SMK Muhammadiyah Kabupaten Semarang.

Turut hadir saat pembukaan Wakil Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr Abdul Fattah Santoso, Wakil Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kapolres Semarang AKBP Ahmad Oka Mahendra, perwakilan ormas Islam, Partai Politik, dan Baznas Kabupaten Semarang.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Semarang Prof Dr Saerozi, M.Ag dalam sambutan menyampaikan Muhammadiyah di Kabupaten Semarang telah berperan bagi kemajuan Kabupaten Semarang. Peran itu tidak lepas kemampuan para pemimpin Muhammadiyah menggerakkan sekaligus menyokong warga persyarikatan Muhammadiyah terus berkhidmat untuk masyarakat.

“Pemimpin Daerah Muhammadiyah Kabupaten Semarang selalu manggul bareng dengan filosofi Ngindit (mengangkat barang dengan tangan di samping badan, red), Ngempit (memegang kuat-kuat barang, red), Nyengkuyung, Nggendong, Mbopong bersama-sama menjalankan peran persyarikatan,” ujar Prof Saerozi.

Sebagai pimpinan yang mendapat amanah, lanjut Prof Saerozi, harus mampu menempatkan diri dengan pemimpin daerah maupun organisasi masyarakat, dan organisasi Islam lannya, dengan tidak perlu berteriak seakan-akan sedang berjauhan.

“Kita dengan pemimpin daerah maupun organisasi lain, juga pihak TNI maupun kepolisian, dan BIN (Badan Intelijen Negara) sangat dekat selalu bersinergi. Ketika menyampaikan sesuatu tidak perlu dengan berteriak-teriak atau membuat gaduh. Kita ini sangat dekat cukup dengan berbisik tidak perlu berteriak,” ungkap Prof Saerozi penuh filosofi.

Ditegaskan Prof Saerozi, kebersamaan sudah terjalin dengan baik selama ini tidak boleh ada yang mengganggu. Sehingga warga persyarikatan Muhammadiyah dapat menjalankan peran dan aktivitas di masyarakat dengan baik dan khidmat.

Wakil Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr Abdul Fattah Santoso saat sambutan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja PDM Kabupaten Semarang yang telah menjalankan kerja persyarikatan dengan baik dan maksimal.

“Tadi ada Fashion Show busana karya siswa-siswi SMK Kabupaten Semarang, ini satu-satunya hanya ada di PDM Kabupaten Semarang. Peran bisa kita ambil semakin mempopulerkan busana muslim, kita bisa dikenal dunia Internasional dari karya anak-anak didik kita ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Dr Fattah juga mengapresiasi launching motor listrik karya siswa SMK Muhammadiyah Suruh Kabupaten Semarang. Dikatakan, PDM Kabupaten Semarang tidak ketinggalan turut memproduksi motor hemat energi minyak bumi ini, seperti PDM di daerah lain turut memproduksi melalui lembaga pendidik SMK yang dimiliki.

ANTI PERUNDUNGAN: Siswi paduan suara Muhammdiyah Kabupaten Semarang mengenakan selempang bertuliskan “Agen Perubahan Anti Perundungan” saat pembukaan Musyda ke-48 di GOR Pandanaran Stadiion Wujil, Sabtu (20/5/2023). FOTO:IST/JATENGPOS

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha turut mengapresiasi karya anak bangsa melalui anak-anak didik PDM Muhammadiyah Kabupaten Semarang. Menurutnya, turut memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa khususnya di Kabupaten Semarang.

“Harapan kami atas nama Pemkab Semarang menyampaikan terima kasih Muhammdiyah telah bersinergitas dan berperan untuk kemajuan Kabupaten Semarang. Pesyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Semarang semoga semakin bersinar memajukan dan mencerahkan masyarakat, makin mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Semarang,” ungkapnya.

Sektretaris PCNU Kabupaten Semarang, H Syamsul Ridwan seusai acara pembukaan menyampaikan perhelatan Musyda PDM dan PDA Kabupaten Semarang, setidaknya telah menghasilkan dua hal hebat, yakni aspek perlindungan dan tumbuh kembang anak.

“Anak-anak didik Muhammadiyah dalam pendidikan dapat tumbuh kembang dengan baik. Mereka mendapatkan perlindungan juga kesempatan belajar dan mengembangkan potensi di masyarakat dengan baik,” ujarnya. (muz)