
JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Keluarga besar pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kecamatan Mojogedang menggelar syukuran atas terbebasnya Ketua Ranting PSHT Mojogedang Aris Maryanto dari balik jeruji besi dalam kasus penganiayaan anggota polisi yang merupakan satu saudara dalam organisasi tersebut. Aris sudah menjalani hukuman selama tiga bulan lamanya di Lapas Surakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Aris Maryanto mengaku mendapat hikmah yang besar usai menjalani hukuman selama 3 bulan itu. Dia merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah mengalami peristiwa tersebut. Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa itu yakni, dia akan lebih berhati-hati dalam bersikap. Apalagi jika terkait masalah organisasi. Dia berharap ke depan persaudaraan lebih solid dan organisasi PSHT menjadi lebih bersatu dan maju.
“Alhamdulillah selama di sana (penjara) bisa lebih dekat dengan Tuhan. Saya keluar ini gimana ya? Senang dan haru. Persaudaraan kita begitu kuat. Pelajaran yang bisa dipetik kedepan lebih hati-hati dalam melangkah, harus saling maaf dan memaafkan. Jangan ada dendam,” ujarnya pada wartawan di Pendopo Putra Rahayu milik H. Rober Christanto, SE., kemarin (28/11).
Diceritakan dia, selepas dari Lapas Surakarta dia langsung mandi di Bengawan Solo untuk melarung segala macam sengkala. Dengan harapan, langkah ke depannya dapat lebih mudah untuk menggapai tujuan yang lebih baik.
Kemudian, sebagai wujud syukur dan pengembalian kepemimpinan dari Wakil Ketua Ranting Darmanto ke Aris Maryanto, sebanyak 350 warga PSHT dari tujuh Rayon Kecamatan Mojogedang hadir di Joglo Putra Rahayu Tasikmadu. Dalam kesempatan itu, Darmanto merasa bersyukur karena Ketua Ranting Mojogedang sudah keluar dari bui. Dia menuturkan, ketua ranting itu tak mendapat gaji tapi harus mengalami penderitaan yang pedih di penjara. Hal itu tak lain dalam rangka menjaga harkat dan martabat ketua sebagai pemimpin organisasi.
“Beban berat selama menggantikan ketua saat tak bisa bertugas saya kembalikan. Ini menjawab semua tuduhan yang berada di pundak saya. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ucapnya yang ditanggapi oleh ketua ranting bahwa kepercayaan ini tak akan disia-siakan dan berjanji akan membawa organisasi ke arah lebih baik lagi hingga massa kepemimpinanya di tahun 2018 nanti.
“Ambilah yang baik dari ketuamu, dan tinggalkan yang buruk, PSHT Jaya,” tandas Aris. Selanjutnya, seluruh warga dan rombongan bergerak menuju Mojogedang untuk kembali ke padepokan PSHT Mojogedang. (yas/saf).